IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pada era kekuasaan Dinasti Seljuk, peradaban Islam kembali mengalami kejayaan. Seorang tokoh yang turut berjasa besar dalam mewujudkan kegemilangan ini ialah Nizam al-Mulk. Sosok kelahiran Tus, Iran, itu merupakan perdana menteri daulah tersebut saat dipimpin Sultan Alp Arslan (1063-1072) dan Malik Shah (1072-1092).
Lelaki yang lahir dengan nama Hasan bin Ali al-Tusi itu tumbuh besar di lingkungan religius. Sejak kecil, dirinya sudah piawai membaca dan menghafal Alquran.Kepandaiannya tampak jelas, terutama dalam bidang matematika dan sastra.
Ayahnya yang bernama Ali merupakan seorang pegawai pemerintah Ghaznawi di Khurasan. Sesudah daerah itu jatuh ke tangan Bani Seljuk, Ali memboyong keluarganya ke Ghazna. Di sanalah, Nizam melalui masa remaja hingga dewasa.
Mengikuti jejak bapaknya, ia menjalani karier sebagai birokrat. Tatkala seluruh Iran telah dikuasai Seljuk, lelaki ini hijrah ke Marwa (Merv), yang belakangan menjadi ibu kota daulah tersebut sejak tahun 1118.
Pada 1064, wazir Dinasti Seljuk Abu Ali Ahmad bin Shadhan wafat.Waktu itu, reputasi Nizam sudah dikenal luas di pemerintah pusat, dan bahkan sampai ke telinga Alp Arslan.Sang sultan pun tertarik untuk merekrut pegawai itu sebagai pengganti Abu Ali. Saat itu, dirinya telah menapaki usia 45 tahun.