Rabu 01 Dec 2021 14:24 WIB

Saudi akan Pulihkan Kembali Peninggalan Bersejarah Kepulauan

Farasan terdaftar dalam Program Manusia dan Biosfer UNESCO

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Ikan-ikan di Kepulauan Farasan, Arab Saudi
Foto:

Ibrahim Muftah, seorang penulis dan peneliti dalam sejarah Farasan, mengatakan kepada Arab News bahwa kombinasi alam dan tanah ini sebelumnya pernah terendam air. Dia mengatakan keberadaan makhluk karnasial dan fosil di permukaan pulau atau di kedalamannya membuktikan klaim itu dan menegaskan bahwa orang disana telah menetap di pulau itu sejak Zaman Batu.

Muftah mengatakan batu, terumbu, dan karang di pulau itu mudah dibentuk dan diukir, yang menguntungkan penduduk awal dalam membangun dan memagari rumah mereka. "Ini membantu beberapa negara bersejarah, seperti Romawi, yang menguasai pulau ini pada abad pertama," kata dia dilansir di arabnews.com, Rabu (1/12).

Ini menjelaskan dampak alam dalam metode pembangunan rumah. Sifat geologis pulau-pulau tersebut sebagian besar ditutupi oleh formasi batuan kapur laut yang berbeda dari pegunungan dan bebatuan di pantai timur dan barat Laut Merah, di mana barisan pegunungan dan batuan vulkanik besar ditemukan saat ini.

Dia juga mengatakan penduduk biasa menggiling dan membakar plester dan kapur yang ditemukan di tambang untuk mengecat fasad rumah dan dinding mereka. Fitur ini membedakan pewarna arsitektur penduduk Farasan.

“Melalui bisnis perdagangan mutiara, kunjungan pedagang ke luar negeri mempengaruhi gaya arsitektur asing di rumah-rumah, beberapa di antaranya masih ditemukan hingga saat ini,” kata Muftah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement