Rabu 01 Dec 2021 15:15 WIB

Berdakwah di Dunia Virtual Sangat Menantang

Dunia digital merupakan salah satu medium potensial sebagai ladang dakwah.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Dakwah bisa dilakukan melalui internet. Ilustrasi
Foto:

Guru Besar Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof Dr Asep Saeful Muhtadi mengingatkan, peningkatan efisiensi dakwah melalui media digital belum tentu menambah efektivitas. Sebab, ada cara tersendiri bagaimana proses komunikasi bisa menjadi efektif atau tidak. Di sisi lain, dengan media digital, dakwah menjadi riskan dikomodifikasi dan terjebak pada komersialisasi.

Asep berpendapat, sisi negatif kehadiran media untuk kepentingan dakwah adalah riskan dikomodifikasi. Dakwah menjadi rentan dikomersialisasi, karena hampir tidak mungkin orang bisa mengkomodifikasi apapun termasuk dakwah, tanpa media.

Komodifikasi adalah sebuah proses transformasi barang atau jasa yang semula dilihat karena nilai gunanya menjadi sebuah komoditas karena bisa mendatangkan keuntungan. Kemudian dikemas menjadi sesuatu yang menarik, menjanjikan dan bermanfaat.

"Sehingga banyak orang yang memanfaatkan media untuk sebuah popularitas," kata dia.

Dampaknya, seorang dai dapat lebih mengedepankan popularitas ketimbang substansi. Dalam kondisi ini, jika dakwah dipandang dalam perspektif menguntungkan, maka tidak menutup kemungkinan proses pengemasan kegiatan dakwah menjadi jauh lebih penting dibandingkan proses substansi dari dakwah itu sendiri.

"Semula dakwah yang mencerahkan pemahaman keagamaan, maka bisa saja digeser untuk bisa memberikan keuntungan," jelasnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement