IHRAM.CO.ID, TEHERAN – Uni Emirat Arab (UEA) menyebut Iran memiliki peran signifikan di kawasan. Oleh karena itu, UEA ingin segera mempererat hubungannya dengan Iran.
“Iran sebagai negara yang luas dan kuat di kawasan ini memiliki kedudukan geopolitik yang unik dan merupakan penghubung antara bagian timur dan barat dunia. Pengembangan hubungan hangat dan persaudaraan antara Abu Dhabi dan Teheran adalah salah satu prioritas UEA,” kata Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi UEA Sheikh Tahnoon bin ayed Al Nahyan saat bertemu mitranya dari Iran Wakil Laksamana Ali Shamkhani di Teheran, Senin (6/12), dikutip laman Iran Front Page.
Menurut dia, UEA dan Iran perlu membentuk kelompok kerja khusus yang bertugas menguraikan bidang kerja sama dalam domain ekonomi berbeda. Kelompok itu pun difungsikan mengidentifikasi hambatan dalam hubungan bilateral dan mengatasinya.
Sementara itu, Ali Shamkhani mengatakan, stabilitas dan keamanan yang langgeng hanya mungkin jika ada dialog serta kerja sama konstan di antara negara-negara di kawasan. “Hubungan hangat dan bersahabat dengan negara-negara tetangga dan pertukaran potensi ekonomi, perdagangan dan investasi adalah prioritas utama kebijakan luar negeri Republik Islam Iran,” ucapnya.
Dia menekankan, hubungan antara negara-negara kawasan tidak boleh terpengaruh oleh kebijakan campur tangan ekstra-regional. “Negara-negara Teluk Persia, jika mereka bekerja sama dan bekerja bersama, dapat memastikan pembangunan serta kesejahteraan bagi negara mereka sendiri, sambil memainkan peran kunci dalam perekonomian kawasan dan dunia, sebagai pusat energi,” kata Shamkhani.
Shamkhani pun menyarankan agar tidak ada pendekatan militer dalam menyelesaikakn perbedaan antara negara-negara di kawasan. “Untuk mengakhiri perselisihan, pembicaraan dan pemahaman harus menggantikan pendekatan militer,” ujarnya.
Hubungan Iran dan UEA merenggang saat Abu Dhabi bergabung dalam koalisi militer Arab Saudi dalam konflik Yaman pada 2015. Hubungan bilateral kedua negara memburuk saat UEA melakukan normalisasi diploamtik dengan Israel pada September 2020. Namun, dalam beberapa bulan terakhir, kedua negara sudah menunjukkan tanda-tanda pendekatan kembali.