Selasa 07 Dec 2021 16:22 WIB

Ada Gambar Mahluk Hidup di Rumah, Bolehkah?

Di rumah ada gambar mahluk hidup, bolehkah?

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
 Rumah (Ilustrasi)
Foto: Dok Salimah Tulungagung
Rumah (Ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Cendekiawan asal Kanada, Syekh Ahmad Kutty mengatakan malaikat yang masuk atau tidak masuk ke dalam rumah termasuk hal gaib. 

Menurutnya, hadits yang berbicara tentang gambar dan gambar harus dipahami dalam konteks khusus. Hadits tersebut berkaitan dengan lingkungan yang penuh dengan politeisme dan penyembahan berhala.

Baca Juga

"Jadi, Nabi memperingatkan terhadap gambar dan lukisan karena mereka terkait dengan keyakinan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Islam berusaha mengembalikan tauhid yang murni,"kata Kutty seperti dilansir Aboutislam.net, Selasa (7/12)

Dalam semangat ini, Nabi pada awalnya melarang mengunjungi kuburan. Namun, ia kemudian mengizinkannya setelah kepercayaan pada tauhid menjadi berakar, dan orang-orang menjauh dari kemusyrikan.

Gambar atau patung tanpa asosiasi politeistik seperti itu tidak sepenuhnya dilarang. Kalau tidak, bagaimana Allah mengizinkan Nabi Sulaiman (saw) mempekerjakan pekerja untuk membuat patung.

Oleh karena itu, sebagian ulama berpandangan bahwa tidak ada salahnya melukis selama tidak menimbulkan rasa hormat terhadapnya yang dan mengarah ke syirik. "Menggantung foto keluarga atau foto teman seseorang tidak dapat memiliki asosiasi seperti itu,"kata dia.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement