IHRAM.CO.ID, KABUL -- Museum Nasional Afghanistan dibuka kembali dan anggota Taliban menjadi penjaganya. Sebelumnya Taliban pernah menerobos fasilitas itu untuk menghancurkan bagian tak tergantikan dari warisan nasional negara itu.
Kini mereka menjaga gedung yang terletak di ibu kota Kabul. Saat ini, sekitar 50-100 orang mengunjungi museum setiap hari, beberapa di antaranya adalah anggota Taliban. Museum tersebut menampung artefak dari periode Paleolitik hingga abad ke-20.
Museum dibuka kembali lebih dari sepekan yang lalu untuk pertama kalinya sejak Taliban mengambil alih Afghanistan pada pertengahan Agustus di tengah penarikan pasukan AS dan NATO yang kacau balau.
Direktur Museum Nasional Afghanistan, Mohammad Fahim Rahimi, dan stafnya sejauh ini diizinkan untuk melanjutkan posisi mereka meskipun mereka, seperti banyak pegawai negeri Afghanistan, belum menerima gaji sejak Agustus.
Afghanistan telah menghadapi krisis perbankan setelah Amerika Serikat membekukan miliaran dolar aset Afghanistan dan lembaga keuangan internasional memotong dana untuk proyek-proyek Afghanistan. Namun, kata Rahimi, hanya penjaga keamanan yang berubah.