IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Dalam Kongres Ekonomi Umat ke-2 yang diselenggarakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) kali ini membahas sejumlah fokus pada arus baru penguatan ekonomi bangsa. Salah satunya adalah membahas strategi agar Indonesia mampu menjadi pusat halal dunia di 2024.
Wakil Ketua Umum MUI Buya Anwar Abbas menyampaikan, Indonesia dapat menjadi pusat halal dunia apabila akselerasi pemerataan ekonomi dapat terjadi. Pusat halal dunia bisa diraih apabila perguruan tinggi ikut terlibat dalam memberikan pendampingan sehingga dapat mencetak pengusaha-pengusaha baru.
“Kalau jumlah pengusaha kita semakin meningkat, maka bukan tidak mungkin di tahun 2024 kita bisa menjadi pusat halal dunia,” kata Buya Anwar, dalam konferensi pers Kongres Ekonomi Umat, di Jakarta, Jumat (10/12).
Dia menyebut sesuai dengan penyampaian Presiden Joko Widodo yang menargetkan pendapatan per kapita Indonesia di tahun 2040 bisa di atas 23 ribu dolar AS. Di mana saat ini pendapatan per kapita Indonesia baru menyentuh angka 3.000 dolar AS.
Menurut Buya, target-target dan harapan tersebut dapat terealisasi asalkan Indonesia bisa mencetak lebih banyak pengusaha. Jika demikian, di 2040 Indonesia diharapkan dapat mencetak 13 persen pengusaha dari jumlah penduduk yang ada.
Ketua Kongres Ekonomi Umat yang juga sekaligus Direktur LPPOM MUI Lukmanul Hakim mengatakan salah satu upaya untuk mengakselerasi terwujudnya pusat halal adalah dengan merealisasikan sertifikasi halal nasional. Dalam hal ini, kata dia, MUI siap mengawal sertifikasi halal tersebut.
“Kita lihat juga pemerintah telah melakukan ini. Proses percepatan (sertifikasi halal) dengan model self declare yang kemudian ditetapkan dengan fatwa MUI juga sudah siap dilaksanakan, maka bisa kita akselerasi ini di 2024 Indonesia bisa jadi pusat halal dunia sebagaimana yang dicanangkan presiden dan wapres,” kata Lukmanul.