Ahad 12 Dec 2021 14:03 WIB

Studi Israel Sebut Booster Vaksin Pfizer Lindungi dari Omicron

Studi Israel menyebut booster vaksin Pfizer lindungi dari omicron.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Agung Sasongko
Reaksi seorang gadis saat menerima suntikan vaksin Pfizer-BioNTech untuk COVID-19 di Kathmandu, Nepal, Selasa, 23 November 2021.
Foto: AP Photo/Niranjan Shrestha
Reaksi seorang gadis saat menerima suntikan vaksin Pfizer-BioNTech untuk COVID-19 di Kathmandu, Nepal, Selasa, 23 November 2021.

IHRAM.CO.ID, YERUSALEM -- Studi Israel mencatat bahwa vaksin ketiga atau booster vaksin Pfizer-BioNTech memberikan perlindungan signifikan terhadap varian baru Covid-19, Omicron. Temuan ini serupa dengan yang disajikan oleh perusahaan Pfizer sendiri pada awal pekan ini.

Penelitian terbaru ini pun memberikan sinyal awal bahwa suntikan booster memang bisa menjadi kunci untuk melindungi terhadap infeksi dari varian yang baru diidentifikasi itu.

Baca Juga

Penelitian yang dilakukan oleh Pusat Medis Sheba dan Laboratorium Virologi Pusat Kementerian Kesehatan Israel, membandingkan darah 20 orang yang telah menerima dua dosis vaksin 5-6 bulan sebelumnya dengan jumlah orang yang sama yang telah menerima booster sebulan sebelumnya.

"Orang yang menerima dosis kedua 5 atau 6 bulan yang lalu tidak memiliki kemampuan netralisasi terhadap Omicron. Sementara mereka memiliki beberapa melawan Delta (strain)," jelas direktur Unit Penyakit Menular di Sheba, Gili Regev-Yochay,.

 

"Kabar baiknya adalah dengan dosis booster meningkat sekitar seratus kali lipat. Ada perlindungan yang signifikan dari dosis booster. Ini lebih rendah dari kemampuan netralisasi terhadap Delta, sekitar empat kali lebih rendah," ujarnya menambahkan.

Tim peneliti Israel mengatakan, pihaknya bekerja dengan virus yang sebenarnya sementara perusahaan menggunakan apa yang dikenal sebagai pseudovirus, yang direkayasa secara biologis untuk memiliki ciri mutasi Omicron. Penelitian Israel mengikuti sebuah studi dari Afrika Selatan yang menemukan varian Omicron sebagian dapat menghindari perlindungan dari dua dosis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement