Selasa 14 Dec 2021 05:35 WIB

Kisah Haji Raja Mali, Mansa Musa yang Bagi-Bagi Emas di Mesir

Raja Mansa Musa diuji keimanannya setelah melaksanakan haji. 

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti / Red: Ani Nursalikah
Kisah Haji Raja Mali, Mansa Musa yang Bagi-Bagi Emas di Mesir.
Foto:

Beberapa aturan yang diterapkan selama pemerintahannya adalah tidak seorang pun diizinkan masuk ke hadapan raja dengan sandalnya, jika melanggar atas kelalaiannya maka akan dihukum mati. Selain itu tidak seorang pun diizinkan bersin di hadapan raja, dan ketika raja sendiri bersin, mereka yang hadir memukuli dada mereka dengan tangan mereka” (Levtzion, 108).

Kebiasaan lain adalah raja tidak akan pernah memberi perintah secara pribadi. Dia akan memberikan instruksi kepada juru bicara, yang kemudian akan menyampaikan kata-katanya. Dia tidak pernah menulis apapun sendiri dan meminta juru tulisnya untuk menyusun sebuah buku, yang kemudian dia kirimkan kepada Sultan Mesir.

Namun, Mansa Musa harus menghadapi ujian kerendahan hatinya sendiri karena diharuskan bersujud hingga mencium tanah saat menyapa sultan. Ini adalah tindakan yang tidak dapat dilakukan oleh Mansa Musa sendiri.

Ibnu Fadl Allah Al-Omari, yang menghabiskan waktu bersama Musa di Mesir, melaporkan Musa telah membuat banyak alasan sebelum dia dapat dibujuk untuk memasuki istana sultan. Pada akhirnya, dia membuat kompromi dengan mengumumkan bahwa jika dia harus sujud saat memasuki pengadilan, itu hanya di hadapan Allah, dan ini dia lakukan.

Mansa Musa mengikuti tradisi panjang raja-raja Afrika Barat yang telah berziarah ke Makkah dan seperti para pendahulunya, ia bepergian dengan penuh gaya. Ibnu Batutah mencatat tampilan kekayaan, termasuk kehadiran besar pengawal, pejabat, kuda pelana, dan bendera berwarna. Dia bepergian dengan istri tertuanya, Inari Kunate, yang membawa serta 500 pelayannya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement