Hal ini merupakan program insentif, yang bertujuan mendukung, memotivasi dan menarik perusahaan produksi, agar membuat film di negara tersebut.

Dilansir di Arab News, Selasa (14/12), tujuan tersebut merupakan salah satu pilar utama komisi, serta langkah strategis untuk memposisikan Arab Saudi sebagai tujuan global industri film.

Tak hanya itu, inisiatif ini dilakukan sebagai salah satu upaya dalam menyediakan platform bagi calon talenta film, agar berkembang dan tumbuh dengan memberi mereka program pelatihan.

Termasuk di dalamnya pelatihan di tempat kerja secara lokal dan internasional, yang akan membantu menciptakan lebih banyak peluang kerja permanen di industri film lokal.

Dengan menjadikan Arab Saudi sebagai pusat produksi film lokal dan internasional, program insentif ini diharap dapat membantu kru film lokal, termasuk pemasok yang secara langsung melayani proyek agar memperoleh manfaat melalui penciptaan lapangan kerja dan menjelaskan lokasi yang ditawarkan di negara tersebut.

Komisi juga memiliki tujuan menutupi biaya yang hafir seiring dengan proyek produksi. Di antaranya, menutupi biaya produser, sutradara, aktor dan aktris utama, maupun penulis skenario, serta menutupi biaya kru lokasi produksi dan biaya yang terkait dengan penyewaan peralatan dan lokasi produksi yang ditunjuk.

Insentif yang akan diberikan diputuskan setelah komisi mempelajari yang diberikan secara global.

Adapun Festival Film Laut Merah menampilkan pemutaran perdana dunia dari film-film pilihan yang dibuat oleh bakat-bakat baru Kerajaan. Secara total, ada 138 film dari lebih dari 60 negara.

Peristiwa bersejarah, yang dijuluki “momen penting”, oleh Ketua RSIFF Mohammed Al-Turki, berfungsi sebagai landasan bagi bakat muda Saudi dan Arab dan mendukung pengembangan industri Kerajaan yang berkembang.

Sumber:

https://www.arabnews.com/node/1986466/saudi-arabia