Selasa 14 Dec 2021 18:00 WIB

Jejak Penyebaran saudagar dari Jazirah Arab

Penyebaran saudagar dari Jazirah Arab pun tak terbendung di sejumlah wilayah dunia.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Agung Sasongko
Warga beraktivitas di kompleks Masjid Layur, Dadapsari, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (19/5). Masjid yang termasuk cagar budaya tersebut didirikan pada 1802 oleh saudagar asal Yaman (Semenanjung Arab) dan saat ini masih terawat .
Foto:

Pelayaran saudagar Arab Muslim menempuh jalan laut niaga. Dari pulau Nikobar, Andaman, Maladiv, mereka berlayar ke Malaka sebagai pusat niaga Muslim di Asia Tenggara. Di antara kapalkapal saudagar Arab Muslim itu ada juga yang mengubah perjalanannya sampai ke Madagaskar. Ada pula yang membawa barang dagangan atau komiditi dari Afrika Selatan ke Guinea dan sekitarnya. Kemudian kapal-kapal niaga Muslim tersebut kembali ke Madagaskar.

Seluruh pantai lautan tersbeut di atas, dahulu di bawah pengaruh saudagar Muslim yang datang dari Kekhalifahan Muawaiyah (661-750). Yakni ketika pusat pemerintahannya di Damaskus. Kemudian di Pesisir Sindu, India, sudah tersebar pula agama Islam.

Sedangkan Kambai dan Gujarat di India merupakan pusat pedagang-pedagang atau wirausahawan dari Oman, Hadramaut, dan Teluk Persia sejak masa sebelum lahirnya agama Islam yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Hal ini menjadi lebih kuat jika diingatkan bahwa pada abad ke-2 SM perdagangan dengan Sailan atau Sri Langka sudah seluruhnya di tangan bangsa Arab.

Dalam masalah sejarah masuknya agama Islam ke India, Thomas Arnold mengoreksi ketidakbenaran penulisan sejarah yang memberikan gambaran Islam di India dikembangkan oleh Mahmud Ghazna, Aurangzeb, dengan kekerasan dan kekejaman. Dijelaskan bahwa hal tersbeut tidaklah benar.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement