IHRAM.CO.ID, PARIS -- Komunitas Muslim di Prancis sekali lagi dikejutkan oleh tindakan Islamofobia. Sebuah pemakaman Muslim di Mulhouse, Prancis timur, mengalami pengrusakan pada Ahad (12/12) malam.
Wali Kota Mulhouse, Michele Lutz, mengutuk tindakan vandalisme yang terjadi di pemakaman kota bagian Muslim. Ia mengatakan pihak berwenang menemukan elemen dekorasi makam, bunga, vas dan patung, berserakan di tanah di bagian pemakaman Muslim.
“Izinkan saya menambahkan, kuburan seperti itu tidak seharusnya dinodai. Kuburan adalah simbol yang harus dihormati. Saya mengerti, keluarga merasa terkejut dengan apa yang mereka lihat. Makam harus tetap menjadi tempat meditasi dan ketenangan,” katanya dikutip di AhlulBayt News Agency (ABNA), Rabu (15/12).
Anggota parlemen Haut-Rhin, Bruno Fuchs dari Gerakan Demokratik, juga menyatakan solidaritas dengan komunitas Muslim dan mengutuk tindakan vandalisme. Dia juga meminta para korban pergi ke kantor polisi untuk mengajukan pengaduan.
Menanggapi tindakan vandalisme, Dewan Ibadah Muslim Prancis (CFCM) mengutuk keras penodaan kuburan Muslim. Dewan Muslim mengatakan hampir semua kuburan-kuburan itu digeledah.
"CFCM mengungkapkan solidaritasnya dengan keluarga dan menyerukan otoritas publik untuk melakukan segala kemungkinan guna menemukan pelaku tindakan hina ini," kata mereka.