Prancis telah menyaksikan kenaikan gelombang tindakan Islamofobia dalam beberapa bulan terakhir, dengan pelaku terutama menargetkan masjid. Pada bulan November lalu, dua masjid di Besencon dirusak. Para penyerang menggunakan cat merah untuk menggambar salib Lorraine di dinding masjid.
Salib Lorraine melambangkan perlawanan Prancis terhadap pendudukan Nazi di tahun 1940-an. Hal ini menunjukkan pengacau dua masjid tersebut dipengaruhi oleh klaim sayap kanan, yang menganggap Muslim "menyerang" Prancis.
Insiden semacam itu telah menjadi hal biasa di Prancis. Di sisi lain, asosiasi dan aktivis Muslim meminta keadilan untuk memastikan keamanan komunitas Muslim negara Eropa.
Sentimen anti-Islam telah lama menjadi penanda kehidupan politik Prancis dalam dua dekade terakhir. Tetapi, tren tersebut memperoleh lebih banyak legitimasi politik dalam beberapa tahun terakhir, karena partai politik sayap kiri dan kanan tampaknya mendukung wacana yang sangat mirip tentang migrasi massal dan “separatisme Islam".