Jumat 17 Dec 2021 23:10 WIB

Ukraina Berencana Buka Kantor Diplomatik di Yerusalem

Ukraina sedang bersiap untuk membuka kedutaannya di Yerusalem tahun depan.

Rep: Mabruroh/ Red: Esthi Maharani
Bendera Ukraina
Foto: euintheus.org
Bendera Ukraina

IHRAM.CO.ID, KIEV -- Duta Besar Ukraina untuk Israel, Yevgen Korniychuk mengatakan dalam pidatonya bahwa negaranya mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Ukraina sedang bersiap untuk membuka kedutaannya di Yerusalem tahun depan.

Diplomat top negara Eropa Timur membuat komentar di sebuah acara yang menandai 30 tahun hubungan Israel-Ukraina. Menteri Urusan Yerusalem, Ze'ev Elkin, yang dibesarkan di Ukraina, mengatakan dia berharap negara itu akan membuka cabang di kota yang diperebutkan itu.

Baca Juga

Menurut Times of Israel, Elkin memberi Korniychuk artefak berusia 2.700 tahun bertuliskan kata "Yerusalem" dalam bahasa Ibrani pada Kamis (16/12), setelah itu diplomat Ukraina membuat pernyataan yang tidak siap.

Dalam klarifikasi yang dia buat kemudian, Korniychuk mengatakan rencana itu tidak resmi, tetapi dia telah membahas masalah itu dengan pemimpin Ukraina pada Oktober lalu.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang diperkirakan akan mengunjungi Israel tahun depan, berbicara sebelumnya di forum virtual dua hari untuk merayakan hubungan Israel dan Ukraina.

“Kami tahu apa artinya membela negara dan tanah sendiri dengan senjata di tangan, dengan mengorbankan nyawa kami sendiri,” kata pemimpin itu, yang negaranya terkunci dalam konflik yang membara dengan Rusia terkait integritas teritorialnya.

"Baik Ukraina dan Yahudi menghargai kebebasan, dan mereka bekerja sama untuk masa depan negara kita agar sesuai dengan keinginan kita, dan bukan masa depan yang diinginkan orang lain untuk kita. Israel sering menjadi contoh bagi Ukraina,” tambahnya dilansir dari Middle East Eye, Jumat (17/12).

Mantan Presiden AS Donald Trump memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem pada 2018. Guatemala dan Kosovo segera menyusul, sementara Serbia telah menyatakan niatnya untuk memindahkan kedutaan mereka.

Presiden AS Joe Biden mengatakan dia tidak berencana untuk memindahkan kedutaan AS kembali ke Tel Aviv, tetapi mengatakan dia akan bergerak maju dengan rencana untuk membuka kembali kantor diplomatik AS di Yerusalem Timur yang diduduki untuk melayani warga Palestina Israel.

Baik kepemimpinan Israel dan Palestina telah lama mengklaim Yerusalem sebagai ibu kota mereka, sebuah masalah yang tidak mau diakui oleh kedua pihak.

Israel menganggap seluruh Yerusalem sebagai ibu kota yang tidak terbagi, status yang tidak diakui secara internasional. Termasuk merebut timur kota, bersama dengan Tepi Barat dan Gaza, dalam perang Timur Tengah 1967 dan telah menduduki wilayah itu sejak saat itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement