Sabtu 18 Dec 2021 02:51 WIB

Masjid Jamia Kashmir Ditutup, Imamnya Ditahan

Masjid Jamia terbesar di Khasmir.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Seorang Muslim Kashmir berwudhu di Masjid Jamia, Kashmir di Srinagar yang dikendalikan Kashmir, Rabu (18/12). Masjid Jamia dibuka kembali setelah ditutup empat bulan lalu pada 5 Agustus 2019.
Foto: AP Photo/Mukhtar Khan
Seorang Muslim Kashmir berwudhu di Masjid Jamia, Kashmir di Srinagar yang dikendalikan Kashmir, Rabu (18/12). Masjid Jamia dibuka kembali setelah ditutup empat bulan lalu pada 5 Agustus 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, SRINAGAR -- Masjid Jamia, masjid agung Srinagar, menampung 33 ribu jamaah. Pada acara-acara khusus selama bertahun-tahun, ratusan ribu Muslim telah memenuhi jalur dan jalan terdekat untuk melaksanakan sholat yang dipimpin dari masjid itu.

Namun, otoritas berwenang India menganggap Masjid Jamia sebagai tempat masalah atas protes dan bentrokan yang menantang India terhadap wilayah Kashmir yang disengketakan. Meski demikian, bagi Muslim Kashmir, ini adalah tempat suci untuk sholat Jumat dan tempat di mana mereka dapat menyuarakan hak-hak politik.

Baca Juga

Dalam perselisihan pahit ini, masjid di kota utama Kashmir sebagian besar tetap ditutup selama dua tahun terakhir. Imam utama masjid telah ditahan di rumahnya hampir tanpa henti sepanjang waktu itu. Gerbang utama masjid digembok dan diblokir dengan lembaran timah bergelombang pada hari Jumat. Penutupan masjid, yang dihormati oleh sebagian besar penduduk Muslim Kashmir, telah memperdalam kemarahan mereka.

"Ada perasaan terus-menerus bahwa ada sesuatu yang hilang dalam hidup saya," kata Bashir Ahmed, pensiunan pegawai pemerintah yang telah menunaikan sholat di masjid itu selama lima dekade, dilansir dari laman Daily Sabah, Kamis (16/12).

Pihak berwenang India menolak untuk mengomentari pembatasan masjid. Di masa lalu,para pejabat mengatakan pemerintah terpaksa menutup masjid karena komite manajemennya tidak dapat menghentikan protes anti-India di tempat itu.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement