Senin 20 Dec 2021 21:00 WIB

Meneladani Semangat Produktif Imam Nawawi

Imam Nawawi telah aktif menulis sejak memasuki usia 25 tahun.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Agung Sasongko
ulama (ilustrasi), ilustrasi ulama
Foto: republika
ulama (ilustrasi), ilustrasi ulama

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Abu Zakaria Muhyiddin bin Syaraf an-Nawawi ad-Dimasyqi atau lebih dikenal sebagai Imam Nawawi merupakan ulama besar dan penulis termasyhur, hingga kini kitab-kitabnya digunakan sebagai rujukan utama dalam mazhab Syafi’i. Menurut sejarah, Imam Nawawi telah aktif menulis sejak memasuki usia 25 tahun.

Meski cukup terlambat untuk mendalami ilmu agama, dia baru masuk pesantren saat usia 19 tahun. Alasan keterlambatannya, tak lain karena harus membantu ayahnya menjaga toko di Nawa, salah satu kawasan di Damaskus. Meski begitu, selama membantu sang ayah, Nawawi kecil senantiasa belajar membaca dan menghafal Al-Quran.

Baca Juga

Setelah genap enam tahun menuntut ilmu di salah satu pesantren di Damaskus, Imam Nawawi sudah mampu menulis buku pertamanya. Kesuksesan Imam Nawawi ternyata telah diramalkan oleh seorang waliyullah bernama Syeikh Yasin bin Yusuf Al-Marakisyi, yang pernah bertemu dengan Nawawi saat dia berusia 10 tahun.

Saat itu, Syeikh Yasin melihat Nawawi dijauhi oleh anak-anak sebayanya, dan tidak mengajaknya bermain. Nawawi yang sedih lantas melarikan diri dan menangis, namun saat menyendiri dia membawa Al-Quran dan membacanya. Lalu sang Syeikh menghampirinya dan berkata, “Kelak, anak kecil ini akan menjadi orang yang paling ‘alim dan zuhud di zamannya. Banyak manusia yang akan mendapatkan manfaat dari ilmunya.”

Mendengar perkataan itu, Nawawi kecil merasa heran dan bingung, lalu bertanya. “Apakah Anda seorang peramal?”

“Bukan, Allah SWT yang berkata begitu padaku,” jawab Syeikh. 

Setelah perjumpaan itu, Nawawi kecil termotivasi untuk menjadi penghafal Al-Quran, bahkan sebelum mencapai usia baligh. Karena semangat dan konsistensinya, sejak mulai menulis pada usia 25 tahun hingga wafat, usia 45 tahun, Imam Nawawi berhasil menciptakan setidaknya 17 kitab dalam berbagai bidang ilmu, seperti hadits, fiqih, akhlak, bahasa, dan lainnya. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement