Pada saat pemerintahan Ottoman, Kubah Syafii adalah simbol politik dan banyak orang akan melakukan perjanjian politik di sana. Pada saat itu, segitiga kekuasaan adalah para walli Ottoman, sisa-sisa Amir Mamluk di Mesir, dan Ashraf (Keluarga yang merupakan keturunan Nabi Muhammad).
Akibatnya, Kubah Syafii juga dikelilingi oleh kuburan, di mana kuburan para gubernur Utsmaniyah menghadap ke jendela utara Al-Shafii. Di sebelahnya adalah Hosh Al-Pasha, yang merupakan kuburan keturunan Mohamed Ali pasha, bersama dengan wakil Abdelrahman Katkhuda Abdelrahman Kathkuda merestorasi dan membangun masjid di lokasi kubah Al-Syafii.n Ratna Ajeng Tejomukti
Advertisement