Kamis 23 Dec 2021 15:20 WIB

Vietnam Incar Pasar Halal Global

Komunitas Muslim di Vietnam meningkat sehingga potensi pasar halal terbuka lebar

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Esthi Maharani
resto halal di Vietnam. Ilustrasi
Foto:

Wakil Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Phung Duc Tien mengatakan, 50 persen produk pertanian Vietnam, seperti beras, sayuran, teh, kopi, jambu mete dan lada, memenuhi standar pasar Halal. Tien mengatakan untuk memasuki pasar Halal, perusahaan domestik perlu memahami budaya, keyakinan agama, dan komitmen.

"Namun, setiap tahun, hanya sekitar 50 perusahaan Vietnam yang mendapatkan sertifikat Halal. Vietnam hanya memiliki sekitar 20 barang yang diekspor ke pasar Halal, jumlah yang sangat rendah dibandingkan dengan potensinya. Hingga 40 persen daerah Vietnam tidak memiliki produk ekspor bersertifikat Halal," katanya.

Karena itu, Tien berharap konferensi tersebut akan membantu menemukan solusi dalam menciptakan lingkungan bisnis yang menguntungkan dan mendukung produk pertanian Vietnam untuk mengakses pasar makanan halal.

Selain itu, menurutnya, perlu ada pembangunan berkelanjutan dalam rantai nilai pertanian, kehutanan, dan perikanan Vietnam untuk memasok barang-barang untuk pasar Halal di Asia Tenggara, Asia Selatan, Pasifik Selatan, dan dunia.

Pada konferensi tersebut, para ahli dan manajer juga mengatakan bahwa bisnis lokal menghadapi banyak kesulitan dalam memanfaatkan pasar ini. Penyebabnya antara lain perbedaan budaya bisnis, selera konsumen dan terutama sertifikat halal.

Standar halal cenderung lebih ketat. Keragaman dan kompleksitas regulasi verifikasi dan sertifikasi Halal di setiap negara juga menjadi kendala bagi perusahaan.

Vietnam juga belum memiliki kerjasama internasional yang efektif dan hubungan untuk mentransfer teknologi, memobilisasi modal dan berpartisipasi dalam rantai nilai global dalam industri makanan halal.

Duta Besar Bangladesh untuk Vietnam, Samina Naz, mengatakan bahwa jika Vietnam hanya memegang 1 persen dari pangsa pasar Halal global, negara itu akan mendapatkan nilai yang luar biasa. Vietnam memiliki sektor ekonomi pariwisata yang sangat besar, bahkan di masa pandemi Covid-19 sektor ini tetap berkembang.

Wisata kuliner merupakan bidang yang penting. Vietnam juga dapat mengembangkan produk makanan halal untuk wisatawan. Karena itu menurut Naz, Orang asing yang datang ke Vietnam akan merasa bahwa mereka siap untuk disambut di Vietnam.

Bangladesh adalah pasar yang besar dan potensial untuk produk makanan halal. Naz berharap komunitas bisnis Bangladesh di Vietnam akan berpartisipasi dalam rantai produksi dan pemasokan produk Halal ke Bangladesh.

Menurutnya, investor Vietnam dapat datang ke Bangladesh untuk berinvestasi dalam pengembangan peternakan sapi. Peternakan sapi ini adalah sektor dengan permintaan tinggi di Bangladesh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement