Senin 27 Dec 2021 06:40 WIB

 Gaza Laporkan Kasus Pertama Omicron

Palestina mengkonfirmasi kasus pertama varian omicron dari virus korona di Jalur Gaza

Rep: Dwina Agustin/ Red: Agung Sasongko
 Spesialis pengujian COVID-19 bekerja pada sampel yang diambil dari orang-orang di lokasi pengujian virus corona drive-up Selasa, 21 Desember 2021, di Bellingham, Washington. Pejabat kesehatan Washington mengatakan Selasa setidaknya 400 kasus varian COVID-19 baru telah ditemukan dikonfirmasi, tetapi omicron itu belum menyusul kasus delta di negara bagian. Selama dua minggu terakhir, negara bagian Washington rata-rata memiliki lebih dari 1.500 kasus baru, kemungkinan kasus COVID-19 sehari.
Foto: AP/Elaine Thompson
Spesialis pengujian COVID-19 bekerja pada sampel yang diambil dari orang-orang di lokasi pengujian virus corona drive-up Selasa, 21 Desember 2021, di Bellingham, Washington. Pejabat kesehatan Washington mengatakan Selasa setidaknya 400 kasus varian COVID-19 baru telah ditemukan dikonfirmasi, tetapi omicron itu belum menyusul kasus delta di negara bagian. Selama dua minggu terakhir, negara bagian Washington rata-rata memiliki lebih dari 1.500 kasus baru, kemungkinan kasus COVID-19 sehari.

IHRAM.CO.ID, JALUR GAZA - - Otoritas kesehatan Palestina mengkonfirmasi kasus pertama varian omicron dari virus korona di Jalur Gaza pada Ahad (26/12). Kondisi ini menjadi kekhawatiran baru karena pembatasan Israel membuat perlengkapan medis tertahan bisa bisa memperparah keadaan. 

“Seorang penduduk Jalur Gaza terinfeksi virus itu,” kata pejabat Kementerian Kesehatan Majdi Dhair dalam konferensi pers di Jalur Gaza.

Baca Juga

Pejabat kesehatan itu memperingatkan bahwa pandemi Covid-19 kemungkinan akan menyebar ke seluruh wilayah Palestina. "Jalur Gaza diperkirakan akan menghadapi gelombang keempat pandemi,” katanya. 

Pejabat itu menyalahkan pembatasan Israel karena menghambat upaya memerangi Covid-19 di wilayah Palestina. “Sektor kesehatan Gaza sudah bobrok karena blokade Israel selama 15 tahun,” katanya.

Sementara itu, direktur departemen pemeliharaan di Kementerian Kesehatan

Bassam al-Hamadeen mengatakan pihak berwenang Israel mencegah masuknya peralatan medis ke Gaza. "Israel mencegah masuknya stasiun oksigen, perangkat x-ray seluler dan reguler, dan suku cadang untuk perangkat medis," katanya.

Pada Sabtu (25/12), otoritas Palestina melaporkan lima kasus omikron di Tepi Barat. Total kasus menjadi 23 kasus di wilayah yang diduduki itu. 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya memperingatkan bahwa varian omikron menyebar secara signifikan lebih cepat daripada strain delta. Pelacakan harus dilakukam dengan cepat agar penyebaran bisa diatasi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement