Rabu 29 Dec 2021 00:05 WIB

Dikritik Soal Banjir, PM Malaysia Akui Kelemahan Penanganan

PM Malaysia hadapi kritik lambatnya penanganan banjir

Rep: Rizki Jaramaya/ Red: Agung Sasongko
Seorang wanita mendorong gerobaknya ke dalam banjir setelah banjir melanda Taman Sri Muda, distrik Shah Alam, sekitar 40 km dari Kuala Lumpur, Malaysia, 21 Desember 2021.
Foto:

Malaysia meminta dana sebesar 3 juta dolar AS dari Dana Iklim Hijau PBB (GCF) untuk mengembangkan rencana nasional dalam menghadapi perubahan iklim. Kementerian Lingkungan Malaysia mengatakan, rencana nasional diambil ketika negara tersebut dilanda banjir yang telah menelantarkan hampir 700 ribu orang.

Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan, Zaini Ujang mengatakan bahwa, kementerian akan meminta dana GCF untuk membantu mengembangkan Rencana Adaptasi Nasional pada akhir tahun depan. Rencana tersebut akan fokus pada berbagai bidang seperti air, pertanian, dan ketahanan pangan. Termasuk kesehatan masyarakat, kehutanan, dan infrastruktur. 

“Kementerian juga memiliki rencana jangka panjang untuk meminta dana iklim yang dapat membantu pelaksanaan program-program mengatasi dampak perubahan iklim,” kata Zaini. 

Zaini tidak memberikan rincian spesifik tentang rencana adaptasi, atau berapa banyak dana yang dibutuhkan pemerintah untuk mengimplementasikannya. Pemerintah Malaysia pertama kalinya meminta dana GCF untuk adaptasi iklim. Ini merupakan kebijakan yang diterapkan suatu negara untuk menangani dampak perubahan iklim.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement