REPUBLIKA.CO.ID, Dua masjid di La Mure dan Domene, Prancis Tenggara, dilaporkan dirusak Selasa (28/12) pagi. Ketika jemaah tiba di masjid di La Mure, yang dikelola oleh komunitas Muslim Turki, mereka menemukan tempat sampah di depan gedung telah terbalik, kotak surat dan pegangan pintu rusak, serta sebuah panji bendera Turki kecil sebagian terkoyak karena dibakar.
Grafiti Islamofobia seperti "Muslim itu berbahaya" juga tertulis di dinding masjid. Petugas keamanan telah meluncurkan penyelidikan atas insiden tersebut.
Dalam insiden terpisah, seseorang yang diyakini mabuk memasuki sebuah masjid di Domene pada malam 27 Desember. Pelaku merusak tempat itu dan menulis pernyataan di taplak meja yang menuduh imam dan komunitasnya menghasut terorisme.
Dilansir di TRT World, Kamis (30/12), penyerang berhasil melarikan diri dari masjid. Pasukan keamanan disebut sedang menyelidiki apakah ada hubungan antara kedua serangan tersebut.
Tak hanya itu, sebuah grafiti bernada rasis yang menargetkan Muslim juga tertulis di dinding di pusat kota Chateau-Gontier di wilayah Pays de la Loire. Salah satunya berbunyi “Islam keluar dari Eropa”.
Melalui akun Twitter miliknya, Menteri Dalam Negeri Prancis Gerard Darmanin mengatakan dia mendukung Muslim yang terkena dampak di La Mure dan Chateau-Gontier. Tindakan keji seperti itu disebut bertentangan dengan nilai-nilai Republik.