Senin 03 Jan 2022 00:42 WIB

Jerman Batalkan Penghargaan untuk Sejarawan Israel

emerintah Jerman telah membatalkan penghargaan untuk sejarawan Israel.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Fadila Efendic meletakkan tangannya di atas pusara putranya dan suaminya di pusat memorial genosida Potocari dekat Srebenica, Bosnia Herzegovina
Fadila Efendic meletakkan tangannya di atas pusara putranya dan suaminya di pusat memorial genosida Potocari dekat Srebenica, Bosnia Herzegovina

IHRAM.CO.ID, BERLIN -- Pemerintah Jerman telah membatalkan keputusannya untuk memberikan penghargaan kepada seorang sejarawan Holocaust Israel, Gideon Greif yang dalam beberapa tahun terakhir mendapat kecaman. Hal ini karena dia diduga terlibat dalam penolakan genosida terkait Perang Bosnia 1992-1995.

Langkah itu menyusul kritik keras terhadap pemerintah Jerman karena menganugerahkan penghargaan kepada pakar sejarah Auschwitz itu. "Usulan untuk memberi Profesor Greif Order of Merit dari Republik Federal Jerman telah ditarik. Ini dilakukan oleh pemerintah federal sebelumnya," kata Kementerian Luar Negeri Jerman dalam sebuah pernyataan, dilansir dari laman Haaretz, Ahad (2/1).

Baca Juga

Kementerian menyebutkan, komisi di Srebrenica dipimpin oleh Greif atas nama Republika Srpska, daerah kantong otonomi Serbia di Bosnia Herzegovina. Komisi tersebut bertentangan dengan kasus hukum Pengadilan Kriminal Internasional untuk bekas Yugoslavia, Mahkamah Internasional dan Konvensi tentang Pencegahan dan Hukuman Genosida.

"Namun, tidak mengurangi pengakuan atas jasa yang diperoleh Profesor Greif dalam meneliti Holocaust dan orang-orang Yahudi Jerman yang beremigrasi ke Israel," tambah kementerian itu.

Dalam sebuah surat kepada seorang cendekiawan Islam Bosnia, Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier mengaitkan posisi Greif sebagai kepala komisi yang meminimalkan jumlah korban tewas dalam pembantaian Srebrenica 1995, di mana sekitar 8.000 warga Bosnia Muslim dibunuh oleh pasukan nasionalis Serbia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement