IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Sahabat Nabi Muhammad SAW bernama Tsabit bin Qais mengenakan perisai pada saat gugur sebagai syahid di medan pertempuran Al-Yamamah. Kemudian seorang Muslim yang baru masuk Islam melintas di depan jenazah Tsabit.
Lantas dia mengambil perisai itu dan menggunakannya. Ia juga tidak membawa perisai tersebut ke rumahnya sehingga keluarganya pun tidak mengetahui soal perisai itu. Pada malam kedua perang tersebut, ada seorang Muslim yang bermimpi didatangi Tsabit.
Dijelaskan dalam 'Tokoh-tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah' karya Syaikh Muhammad Sa'id Mursi, terbitan Pustaka Al-Kautsar, bahwa dalam mimpi tersebut, Tsabit menyampaikan keinginannya untuk berwasiat. Tsabit berkata:
"Aku ingin berwasiat kepadamu. Jangan anggap ini mimpi belaka yang membuatmu tidak menghiraukan. Kemarin, saat aku terbunuh, melintaslah seorang laki-laki Muslim, kemudian ia mengambil perisai yang kupakai. Rumahnya ada di paling ujung dan terdapat seekor kuda. Temuilah Khalid bin Walid dan mintalah agar dia mengambil perisai itu dari orang tersebut. Jika kami sudah kembali ke Madinah, sampaikan ke Khalifah Abu Bakar, kamu punya utang dan si fulan, budakmu, telah kamu merdekakan."
Setelah itu, sahabat yang dalam mimpinya didatangi Tsabit pun menyampaikan mimpinya tadi malam kepada Khalid, dan Khalid mengutus seseorang untuk mengambil perisai Tsabit. Saat di Madinah, ia juga menceritakan mimpinya kepada Abu Bakar.