Yang lain memilih untuk mempertahankan pertunjukan, seperti produser film Ukraina Natalka Yakymovych. "Jadi dalam serial TV, karakter negatif bisa apa saja kecuali Ukraina? Jelas, kita semua ingin dia berasal dari Moskow, tetapi Anda tidak selalu mendapatkan apa yang Anda inginkan,” kata Yakymovych.
Ini bukan pertama kalinya “Emily in Paris” dikritik karena penggambaran warga negara. Ketika musim pertama dirilis, serial itu juga menuai kritik, terutama dari warga negara Prancis karena mempromosikan citra stereotip kota dan penduduknya.
Mereka beranggapan serial musim pertama menggambarkan orang Prancis sebagai sosok kasar dan sering menipu pasangannya. Seri baru acara ini menampilkan Alfie, seorang stereotip Inggris yang menghabiskan waktunya minum-minum di pub dan menonton sepak bola.
Pencipta acara, Darren Star sebelumnya membela seri pertama dengan mengatakan dia tidak menyesal melihat Paris melalui lensa “glamor”. Star mengatakan dia telah menceritakan pengalamannya sendiri setelah mengunjungi kota itu.
"Saya ingin menampilkan Paris dengan cara yang sangat luar biasa yang akan mendorong orang untuk jatuh cinta dengan kota dengan cara yang saya miliki," ujar Star.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
