Tafsir ayat ini menerangkan tingkah laku teman-teman setan dalam usaha mereka menentang Nabi Muhammad SAW. Jika wahyu tidak (belum) datang kepada Nabi Muhammad SAW karena belum turun ayat, maka orang-orang musyrikin itu mendesak Nabi Muhammad SAW agar beliau menciptakan sendiri ayat-ayat Alquran itu.
Desakan mereka (orang yang membantu setan) itu sebenarnya mengandung arti pengingkaran terhadap Alquran yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW. Sebab mereka memandang Alquran itu ciptaan Nabi Muhammad SAW belaka, karena itu bisa dibuat kapan saja.
Maka Allah memerintahkan kepada Nabi untuk menjelaskan kepada mereka bahwa Alquran itu wahyu Allah yang diwahyukan kepadanya. Nabi hanya mengikuti apa yang diwahyukan kepadanya. Bukan haknya untuk mendesak Allah agar menciptakan sesuatu perkara, Nabi hanya dapat menunggu wahyu yang akan disampaikan kepadanya, untuk disampaikan pula kepada umatnya.
Jika tidak ada wahyu, Nabi tidak boleh mengubah sendiri Alquran karena Alquran itu adalah kalam Allah, dia mempunyai tiga fungsi bagi orang-orang yang beriman sebagaimana dijelaskan Allah dalam ayat ini.