IHRAM.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Ma'ruf Amin menekankan pentingnya toleransi dijalankan dalam kehidupan beragama di Indonesia. Menurut Wapres, toleransi merupakan kunci di tengah keberagamaan agama, etnik, maupun suku bangsa Indonesia.
"Toleransi membimbing kita pada moderasi beragama sehingga kita terhindar dari fanatisme yang dapat mengarah pada fundamentalisme, radikalisme maupun ekstremisme," ujar Wapres usai meresmikan enam rumah ibadah sekaligus di Universitas Pancasila, Jakarta, Rabu (5/1).
Ia menegaskan, toleransi juga bukanlah gagasan baru di Indonesia, tetapi warisan budaya bangsa Indonesia yang telah hidup sejak lama. Selain itu pluralitas agama di Indonesia merupakan sebuah keniscayaan. Apabila dirawat dengan baik, keberagaman ini dapat menjadi kekuatan besar yang tidak dimiliki negara lain.
Karena itu, Wapres mengapresiasi pembangunan enam rumah ibadah oleh Universitas Pancasila (UP) sebagai bagian toleransi antarumat beragama melalui pembangunan enam rumah Ibadan di lingkungan kampus.
“Sama halnya dengan enam rumah ibadah milik Universitas Pancasila ini. Ini menunjukkan komitmen Universitas Pancasila dalam memantapkan nilai-nilai luhur Pancasila dan mengokohkan toleransi antarumat beragama di Indonesia," kata Wapres.
Wapres pun berharap pembangunan rumah ibadah yang dibangun di dalam satu area ini tidak hanya menjadi simbol toleransi, tetapi juga menjadi sarana memperkuat kerja sama lintas agama dan pemersatu umat.
“Saya harapkan tidak hanya menjadi simbol toleransi dan cerminan sikap saling menghargai. Namun lebih dari itu, juga memudahkan koordinasi dan kerja sama lintas agama serta menjadi pemersatu bangsa,” kata Wapres.
Wapres juga berpesan kepada seluruh civitas akademika Universitas Pancasila utuk dapat memanfaatkan rumah ibadah ini sebagai salah satu sarana dalam mewujudkan generasi unggul.
“Saya berharap seluruh civitas akademika Universitas Pancasila dapat memanfaatkan rumah-rumah ibadah ini sebaik-sebaiknya dalam mendukung upaya untuk mencetak generasi muda Indonesia yang memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), iman dan taqwa (imtaq), serta akhlak mulia,” katanya.