IHRAM.CO.ID, SOFIA -- Desa pegunungan Ribnovo di barat daya Bulgaria telah mempertahankan upacara pernikahan musim dingin tradisionalnya. Meskipun mereka selama beberapa dekade mengalami penganiayaan Komunis.
Ritual pernikahan dihidupkan kembali di antara Pomaks. Itu merupakan orang-orang dari etnis Slavia yang masuk Islam di bawah pemerintahan Ottoman.
“Pernikahan tradisional di Ribnovo selalu terjadi seperti ini. Mereka dihidupkan kembali setelah jatuhnya komunisme dan mulai berkembang. Karena selama masa komunis, musik kami, upacara keagamaan, dan kostum yang dikenakan orang-orang di Ribnovo semuanya dilarang. Ini adalah kendala bagi kami untuk hidup dengan ide dan tradisi kami. Tapi selama 30 tahun sekarang, semuanya berjalan dengan baik, yang sangat bagus," kata walikota, dilansir dari laman TRT World pada Kamis (6/1).
Sehari sebelum upacara, keluarga pengantin wanita secara tradisional menampilkan mas kawinnya. Sebagian besar isinya berupa selimut buatan tangan, seprai, celemek, kaus kaki, karpet, dan permadani.