4. Allah Melaknat Setiap Orang yang Terlibat dalam Mengkonsumsi Khamar
Allah melaknat orang-orang yang terlibat yang dalam proses pembuatan khamar, yang menjualnya, yang meminumnya hingga yang menyuguhkannya. Sebagaimana hadits:
وَعَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : لَعَنَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِى الْخَمْرِعَشْرَةً :عَاصِرَهَاوَمُعْتَصِرَهَا وَشَارِبَهَاوَحَامِلَهَا وَالْمَحْمُوْلَةَ اِلَيْهِ وَسَاقِيَهَاوَبَائِعَهَاوَاَكِلَ ثَمَنِهَا وَالْمُشْتَرِىَ لَهَا وَالْمُشْتَرَى لَهُ.
Anas bin Malik Radhiyallahu Anha berkata: Rasulullah ﷺ melaknat khamar bagi sepuluh orang yaitu, orang yang memeras (yang membuat khamar), yang minta atau menerima diperaskan khamar (minta dibuatkan), yang meminum khamar, yang membawa atau mengantarkan khamar, orang yang diantarkan khamar, yang memberikan khamar, yang menjual khamar, yang makan dari uang khamar, yang membeli khamar, dan orang yang dibelikan khamar. (HR. Ibnu Majah dan Turmudzi).
5.Minuman dari sungai Ghuwathah
Orang yang minum khamar dan tidak mau bertaubat telah disiapkan juga minuman di neraka dari sungai Ghuwathah. Yakni sungai yang airnya mengalir dari kemaluannya para pezina.
وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ثَلَاثَةٌ لَا يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ مُدْمِنُ الْخَمْرِوَقَاطِعُ الرَّحِمِ وَمُصَدِّقٌ بِالسِّحْرِ وَمَنْ مَاتَ مُدْمِنَ الْخَمْرِ سَقَاهُ اللَّهُ جَلَّ وَعَلَا مِنْ نَهْرِالْغُوْطَةِ قِيْلَ وَمَانَهْرُ الْغُوَطَةِ ؟ قَالَ: نَهْرٌ يَجْرِىْ مِنْ فُرُوْجِ الْمُوْمِسَاتِ يُؤْذِىْ أَهْلَ النَّارِرِيْحُ فُرُوْجِهِمْ.
Rasulullah ﷺ bersabda : tiga golongan tidak akan masuk surga. Orang yang kecanduan minum khamar, orang yang memutuskan tali persaudaraan, orang yang membenarkan sihir.
Dan barangsiapa mati dalam keadaan kecanduan minum khamar, maka Allah Azza wa Jalla memberi minum dia dari sungai Ghuwathah. Sahabat bertanya: Apakah sungai ghuwathah itu? Rasulullah bersabda: Sungai yang mengalir dari kemaluannya orang-orang yang berzina, yang menyakitkan penghuni neraka bau kemaluan mereka itu. (HR. Ahmad dan Abu Ya’la)