IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Filipina mengingatkan krisis kesehatan usai bencana topan ketika jutaan orang berjuang mendapatkan air bersih dan makanan.
"Sembilan orang meninggal karena dehidrasi akibat diare di Kepulauan Dinagat yang miskin dan pulau resor tetangga Siargao, yang terkenal dengan tempat selancarnya," kata kantor regional departemen kesehatan Filipina seperti dikutip laman Channel News Asia, Sabtu (8/1/2022).
Sebanyak 895 kasus diare tercatat di sana sejak topan melanda, sebagian besar di antara mereka kehilangan tempat tinggal. Kasus-kasus ini muncul ketika pemerintah dan lembaga bantuan tengah bergegas membangun fasilitas pengolahan air darurat.
"Sulit dikatakan terkendali. Pasokan air tetap tidak teratur. Kebutuhan pangan mereka belum terpenuhi," kata juru bicara departemen Ernesto Pareja.
Federasi Internasional Masyarakat Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) memperingatkan krisis kesehatan yang meningkat di daerah-daerah yang dilanda topan saat mereka meningkatkan respons bencananya.
"Sangat memprihatinkan bahwa orang-orang menjadi sangat sakit dan bahkan meninggal di daerah yang dilanda topan ini," kata Kepala Delegasi Filipina IFRC Alberto Bocanegra dalam sebuah pernyataan, Kamis.
"Topan itu membuat jutaan orang tidak memiliki akses ke air minum bersih, rumah sakit dan fasilitas kesehatan", ujarnya menambahkan.