Selasa 11 Jan 2022 09:38 WIB

Dewan Antaragama Iowa Kecam Vandalisme Masjid

Pemimpin beragama Iowa mengecam kebencian yang menargetkan komunitas Muslim.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Esthi Maharani
Dewan Antaragama Cedar Valley, Iowa mengecam aksi vandalisme masjid
Foto: About Islam
Dewan Antaragama Cedar Valley, Iowa mengecam aksi vandalisme masjid

IHRAM.CO.ID, CEDAR VALLEY -- Anggota Dewan Antaragama Cedar Valley di negara bagian Iowa, Amerika Serikat (AS), mengeluarkan pernyataan untuk mendukung masjid setempat yang terkena aksi vandalisme. Dalam pernyataannya, pemimpin beragama mengecam kebencian yang menargetkan komunitas Muslim.

"Muslim adalah tetangga kami, dokter kami, pedagang lokal kami, dan guru kami. Kami mengenal Muslim sebagai ibu, ayah, pengasuh, rekan satu tim, kolega, dan teman," kata dewan antaragama dalam sebuah pernyataan yang dibagikan oleh The Courier, dilansir di laman About Islam, Senin (10/1).

Baca Juga

"Sebagai orang beragama, kami percaya bahwa tetangga Muslim kami diciptakan dalam citra dari Tuhan dan kami dipanggil untuk menawarkan kasih sayang, rasa terima kasih, dan rasa hormat kami kepada mereka," tambahnya.

Pusat Komunitas Islam Al-Noor kembali menjadi sasaran aksi vandalisme pada akhir 2021 lalu. Kamera keamanan gedung menunjukkan seseorang yang diduga wanita paruh baya yang tengah merusak masjid di Waterloo pada malam hari pada 28 Desember 2021.

Anggota Dewan Antaragama Cedar Valley mengaku sangat sedih mendengar bahwa Pusat Komunitas Islam A-Noor mengalami aksi vandalisme kembali. Dikatakan, bahwa mereka mengecam keras tindakan demikian.

"Kami sangat terganggu oleh fakta bahwa simbol iman cinta dan rekonsiliasi Tuhan, sebuah salib, digunakan untuk mempromosikan kebencian, ketidaktahuan, dan kekuatan dari ketidakadilan. Kami mengutuk keras tindakan seperti itu," kata dewan tersebut.

Setelah serangan itu, Dewan Hubungan Amerika-Islam mengeluarkan pernyataan pada Rabu (5/1) lalu, yang menyerukan otoritas lokal, negara bagian dan federal untuk meluncurkan investigasi atas kejahatan kebencian ke dalam aksi vandalisme tersebut.

"Vandalisme terbaru dari sebuah masjid Amerika ini menunjukkan bahaya nyata dari fanatisme anti-Muslim," kata Wakil Direktur Eksekutif CAIR Edward Ahmed Mitchell dalam pernyataannya.

Sementara itu, sebuah laporan yang diterbitkan oleh CAIR berjudul "Targeted: 2018 Civil Rights Report" mencatat 144 insiden anti-masjid pada 2017, di mana 57 di antaranya dilabeli sebagai kejahatan rasial.

Namun demikian, banyak komunitas lokal telah menawarkan dukungan kepada komunitas Muslim dalam banyak kasus. Pada 2021, anggota komunitas lokal di daerah Suffolk di Brentwood, New York, berkumpul pada Ahad untuk menunjukkan dukungan kepada masjid setempat yang dirusak bulan lalu.

Pada September 2019, perusakan tanda selamat datang baru di Islamic Center of Grand Junction, Colorado, mendorong masyarakat untuk menunjukkan dukungan dan memulai penggalangan dana untuk memperbaiki tanda yang rusak tersebut.

Sebelumnya pada Januari 2017, lebih dari 12.836 orang mengumpulkan lebih dari 500 ribu dolar untuk membangun kembali sebuah masjid di Victoria, Texas, setelah kebakaran melanda kompleks tersebut.

Masjid lain di Orlando yang dihancurkan pada 2016 menerima sumbangan lebih dari 100.000 dolar untuk membangun kembali masjid yang dihancurkan dalam sebuah serangan kebencian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement