IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meminta Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) harus mampu mewujudkan pencerahan kepada masyarakat. Hal ini dapat dilakukan bilamana tiap warga kampus memiliki etika akademik yang baik.
Dua etika akademik yang dimaksud Menag adalah selalu mengajak kepada kebaikan dan memiliki keluasan pandangan. Hal ini ia sampaikan dalam acara Pembinaan Pegawai, Peresmian Gedung Pendidikan Profesi Guru serta Rumah Tahsin dan Tahfidz di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati (SGD), di Bandung.
"Saya mengingatkan bahwa kampus itu harus memiliki etika akademik. Warga akademik itu adalah para pekerja ilmu. Maka hendaknya, selalu mengajak kebaikan dan keluasan pandangan,” ujar Menag, dalam keterangan yang didapat Republika, Rabu (12/1/2022).
Dengan keluasan pandangan, ia menyebut seseorang tidak mudah menyalahkan orang lain berbeda pandangan dengannya. Hal ini wajib dimiliki warga akademik agar dapat memberikan pandangan yang berimbang di masyarakat, khususnya terkait dengan masalah keagamaan.
Dengan demikian, tugas dari Perguruan Tinggi Keagamaan sebagai pencerah bagi masyarakat disebut dapat terwujud.
Lebih lanjut, Menag mengapresiasi sejumlah capaian yang telah diperoleh UIN SGD Bandung. Riset dan publikasinya menduduki ranking pertama dibandingkan PTKIN di bawah Kemenag.
Apresiasi mencapai puncaknya pada penghargaan peringkat satu di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) versi Webometrics 2021.
"Oleh karena itu, saya berharap UIN Sunan Gunung Djati ini menjadi benchmark. Menjadi contoh bagi perguruan tinggi keagamaan lainnya," ucap Menag.