IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (Waketum MUI), KH Marsudi Syuhud dakwah menjadi sarana untuk menyebarkan hal-hal baik yang membangun. Dakwah bukan menjadi jalan merobohkan apalagi meruntuhkan.
"Dakwah adalah membangun, bukan merobohkan, apalagi meruntuhkan. Dakwah membangun keilmuan, membangun peradaban bahkan kehidupan," kata Kiai Marsudi dalam acara Multaqa Duat Nasional dan wisuda akbar standardisasi dai MUI angkatan empat sampai sepuluh di Jakarta pada Ahad (23/1), melalui pesan tertulis yang diterima Republika, Senin (24/1/2022).
Waketum MUI ini menyampaikan, dengan jumlah penduduk Muslim yang mayoritas di Indonesia, peran dakwah ini menjadi sangat penting. Dakwah dirasa sangat perlu untuk menjaga ajaran agama bahkan kondisi sosial kemasyarakatan.
Menurutnya, pada titik inilah standardisasi dai diperlukan untuk menjaga agama, bangsa, dan negara. Hal itu bisa dimulai dari mengembangkan keilmuan dan metode atau cara penyampaian dakwah.
Ia mengingatkan, karena posisi dakwah dan dai yang penting di masyarakat, maka para dai harus semakin cerdik menempatkan diri. "Beberapa dai besar kerap dijatuhkan pihak tertentu karena ada perkataannya yang dinilai tidak benar. Terutama pada zaman media sosial seperti sekarang, banyak kata yang ditafsirkan bermacam-macam," ujar Kiai Marsudi.