Jumat 28 Jan 2022 15:50 WIB

Stunting Bisa Dicegah dengan Sanitasi Sehat

Puskesmas diminta menggencarkan sosialisasi dan edukasi tentang sanitasi.

Petugas kesehatan mengukur panjang bayi saat pelaksanaan imunisasi di salah satu Posyandu di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (5/1/2022). Hasil Studi Status Gizi Balita Indonesia (SSGI) 2021 menyebutkan angka stunting secara nasional menunjukkan perbaikan dengan turunnya tren sebesar 3,3 persen dari 27,7 persen tahun 2019 menjadi 24,4 persen tahun 2021 dan pemerintah menargetkan angka stunting turun menjadi 14 persen pada tahun 2024. Stunting Bisa Dicegah dengan Sanitasi Sehat
Foto: ANTARA/Mohamad Hamzah
Petugas kesehatan mengukur panjang bayi saat pelaksanaan imunisasi di salah satu Posyandu di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (5/1/2022). Hasil Studi Status Gizi Balita Indonesia (SSGI) 2021 menyebutkan angka stunting secara nasional menunjukkan perbaikan dengan turunnya tren sebesar 3,3 persen dari 27,7 persen tahun 2019 menjadi 24,4 persen tahun 2021 dan pemerintah menargetkan angka stunting turun menjadi 14 persen pada tahun 2024. Stunting Bisa Dicegah dengan Sanitasi Sehat

IHRAM.CO.ID, PALU -- Dinas Kesehatan Kota Palu, Sulawesi Tengah menyebut sanitasi yang sehat merupakan bagian dari upaya pemerintah melakukan pencegahan dan penanganan kasus kekerdilan atau stunting akibat kekurangan gizi kronis terhadap anak.

"Intervensi stunting dapat dilakukan dari berbagai aspek, salah satunya sanitasi. Kalau sanitasi higienis, sudah pasti mengikut dengan kesehatan lingkungan. Begitu pun sebaliknya, tentu bisa menimbulkan sumber penyakit dari faktor lingkungan," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Palu Ilham, Jumat (28/1/2022).

Baca Juga

Ia menjelaskan guna mendorong pola hidup bersih dan sehat di tengah masyarakat, ia melalui Puskesmas menggencarkan sosialisasi dan edukasi dalam rangka meningkatkan sanitasi yang baik sesuai standar kesehatan. Di samping itu, Pemkot Palu juga bekerja simultan dalam menyehatkan lingkungan, diantaranya menerapkan pola pendekatan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) yang dilaksanakan lintas sektor melalui berbagai program kegiatan.

Lalu, pendekatan lainnya yakni lewat program kebersihan kota yang saat ini juga terus dikampanyekan oleh pemerintah maupun pelopor kebersihan pada masing-masing wilayah. "Berdasarkan data Dinas Kesehatan Sulteng, survei STBM terhadap 15 kelurahan yang menjadi sampel mengalami peningkatan kurang lebih 22,2 persen, yang sebelumnya hanya berada di angka 4,4 persen. Artinya pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang sanitasi secara umum terjadi perbaikan," ujar Ilham.

Oleh karena itu, upaya peningkatan pemahaman tentang sanitasi, kampanye-kampanye lingkungan harus lebih dimantapkan sebab mengubah pola perilaku masyarakat tidak serta-merta terjadi begitu saja, tetapi butuh proses. Guna mewujudkan sanitasi bersih dan sehat, maka pemerintah melakukan pendekatan dengan lima pilar, yakni setop buang air besar di sembarang tempat, cuci tangan pakai sabun di air mengalir, pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga secara higienis dan membuang sampah pada tempatnya serta membuang limbah cari rumah tangga tepat, dan benar agar tidak mencemari lingkungan sekitar.

"Merujuk pada data STBM, survei epidemiologi kami lakukan tiga pekan terakhir di bulan Januari 2022 belum ada lonjakan kasus penyakit menular akibat lingkungan di Palu. Itu artinya masyarakat secara perlahan mulai sadar bahwa sanitasi yang sehat penting terhadap lingkungan, baik secara luas maupun sekitar rumah tangga," kata Ilham.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement