Ia menegaskan, sebagai umat Islam harus lebih bisa menunjukan lagi bahwa masjid adalah tempat orang-orang baik yang menebarkan manfaat dan kebaikan bagi umat manusia, bangsa dan negara. Tunjukan bahwa masjid bukan tempat orang yang terpapar paham radikal seperti para koruptor atau pelaku KKN yang merusak bangsa dan negara.
Syarifudin berpesan, jangan terlalu menyudutkan umat Islam dengan membuat narasi bahwa paham radikal hanya ada di diri seorang Muslim. Menurut Syarif, koruptor atau pelaku KKN juga bisa disebut radikal. Pelaku monopoli ekonomi sambil merugikan orang-orang kecil juga bisa disebut radikal.
"Bahkan orang-orang yang memanfaatkan jabatan dan kekuasaan demi kepentingan pribadi atau kelompok juga bisa disebut radikal," kata Syarifudin.