IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kampung Durian, objek wisata agro yang berada di Desa Datar Lebar, Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu telah membantu meningkatkan perekonomian masyarakat. Masyarakat di sekitar kini bisa berjualan, tidak hanya durian, tetap hasil kebun lainnya di sepanjang jalan menuju Kampoeng Durian, sementara infrastruktur jalan perlahan-lahan mulai dibenahi.
Keberadaan destinasi wisata baru Kampoeng Durian setidaknya telah mengangkat perekonomian masyarakat sekitar yang dulunya menjual hasil kebun kepada pengepuldengan harga yang lebih murah. Sekarang mereka bisa menjual hasil kebunnya, baik durian, petai, jengkol, dan lainnya dengan harga yang lebih tinggi.
Pedagang buah durian yang dulunya hanya menjual dengan harga Rp5 ribu sebutir durian kecil, Rp10 ribu ukuran sedang, dan Rp15 ribu ukuran besar, kini terbantu dengan hadirnya KampoengDurian.Kini mereka bisa menjual dengan harga Rp10 ribu hingga Rp15 ribu durian ukuran kecil, Rp20 ribu hingga Rp30 ribu untuk ukuran sedang dan ukuran besar berkisar Rp35 ribu hingga Rp50 ribu per buah.
Meskipun masih dalam tahap pengembangan, objek wisata agro baru KampoengDurian itu berangsur menjadi lokasi favorit masyarakat sekitar menikmati liburan bersama keluarga, khususnya pada akhir pekan.Pria asal Kota Bengkulu yang membangun Kampoeng Durian, Mardian Farizal, merupakan pemilik kebun seluas 14 hektar di Desa Datar Lebar tersebut.
Menurutnya, ide awal pembangunan objek wisata KampoengDurian itu muncul karena di kebunnya itu berlimpah pohon durian, ditambah pemandangan alam yang pegunungan dan sungai yang indah."Karena lokasi memiliki pemandangan gunung jadi mulai ditata perlahan jadi tempat wisata, meskipun awalnya tidak ada niatan untuk buat tempat wisata," kata Mardian.