IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Dalam ajaran Islam, memupuk persahabatan adalah salah satu ciri orang yang beriman. Nabi Muhammad SAW mencontohkan hal itu. Hingga akhir usianya, beliau melakukan dakwah dengan dukungan dari para sahabatnya.
Rasulullah SAW bersabda, Perumpamaan kawan yang baik dan yang buruk seperti seorang penjual minyak wangi dan pandai besi. Adapun penjual minyak wangi, mungkin ia akan memberikan hadiah kepadamu, atau engkau membeli darinya, atau engkau terkena wangi harum darinya. Sementara (dengan) pandai besi, mungkin ia akan membakar pakaianmu atau engkau memperoleh bau yang buruk.
Pengaruh Positif
Hadis di atas mengisyaratkan perlunya memilih sahabat secara sungguhsungguh. Memang, keadaan seseorang bisa dipengaruhi oleh teman terdekatnya. Jika benar persahabatannya, ia akan memperoleh banyak ilmu, hikmah, dan manfaat. Sebaliknya, apabila salah dalam berteman, percikan kesalahan itu juga akan menimpanya.
Sekurang-kurangnya, ada dua kemungkinan kalau bersahabat dengan teman yang baik, yakni diri sendiri akan ikut menjadi baik atau mendapati kebaikan dari sang sahabat. Karena itu, apabila dalam hati sudah ada keinginan untuk menjadi seorang Muslim yang bertakwa, janganlah keliru dalam memilih sahabat.
Ingat pesan dari surah az-Zukhruf ayat 67, yang artinya, Temanteman karib pada hari itu (Kiamat) saling bermusuhan satu sama lain, kecuali mereka yang bertakwa.