IHRAM.CO.ID, Pada 1953, KH Asrori Ahmad menyudahi masa santri di Lasem. Ia pun kembali ke desa tempatnya dilahirkan. Tekadnya ialah mendirikan pondok pesantren di sana sebagai medium penyebaran ilmu-ilmu agama.
Keinginan itu sempat dikonsultasikannya dengan para guru, semisal Kiai Asy'ari Demesan, KH Ma'shum, KH Baidlowi Lasem, serta KH Bisri Mustofa. Mereka semua mendukung rencananya itu. Maka, berdirilah Pondok Pesantren Roudlotut Thullab di Dusun Wonosari, Desa Prajegsari, Kecamatan Tempuran, Magelang.
Daerah Magelang memiliki reputasi yang baik bagi kaum Muslimin Jawa. Sebab, pada masa dahulu di sanalah salah satu basis perjuangan Pangeran Diponegoro saat melawan Belanda. Para kiai lokal juga setia dalam jalan jihad yang sama dengan sang pahlawan nasional.
Maka, kiprah Kiai Asrori dengan Pesantren Roudlotut Thullab kian membesarkan nama baik Magelang. Dirinya berkhidmat di jalan dakwah dan pendidikan, yakni dengan menum buhkan, membimbing, dan membina umat. Syiar Islam pun kian terbangun di tengah masyarakat.