Rabu 09 Feb 2022 07:13 WIB

Genjot Produksi Emas, Arab Saudi Ingin Ciptakan 50 ribu Peluang Kerja

Arab Saudi mempunyai enam tambang emas di lokasi yang berbeda

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Bendera Arab Saudi. Arab Saudi mempunyai enam tambang emas di lokasi yang berbeda
Foto: AP/Amr Nabil
Bendera Arab Saudi. Arab Saudi mempunyai enam tambang emas di lokasi yang berbeda

IHRAM.CO.ID, RIYADH – Arab Saudi berupaya meningkatkan produksi emas sampai 10 kali lipat dari tambang-tambang emas yang selama ini telah berjalan. Usaha peningkatan produksi emas ini bertujuan untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih luas. 

Wakil Menteri Bidang Pertambangan Kementerian Perindustrian dan Sumber Daya Mineral Arab Saudi, Khaled Al-Mudaifer, mengatakan Kerajaan memiliki enam tambang emas dan strategi penambangan yang bertujuan untuk menggandakan produksi emas 10 kali lipat dibandingkan 2015 lalu. 

Baca Juga

"Ada enam tambang yang sedang dibangun, yang terbesar adalah Mansourah-Masarah di Jalan Riyadh-Taif, yang mencakup investasi mineral besar melebihi 3-4 miliar riyal Saudi," tutur dia seperti dikutip dari Argaam, Selasa (8/2). 

Dengan langkah tersebut, Khaled menambahkan, akan ada 50 ribu peluang kerja yang ditawarkan untuk warga negara. Termasuk 20 ribu peluang kerja di sektor pertambangan dan 30 ribu peluang kerja di pabrik logam. "30 persen peluang kerja ditawarkan untuk sarjana dan 70 persen untuk teknisi," tutur dia. 

Kerajaan sebelumnya telah membuka 1.400 pekerjaan pada enam bulan lalu dan saat ini mempekerjakan 1.400 orang lainnya di sektor pertambangan. Teknisi mendominasi jumlah terbesar pekerjaan yang ditawarkan untuk mengoperasikan tambang, peralatan, dan pabrik. 

Adapun pekerjaan yang ditawarkan untuk sarjana, antara lain teknik, pertambangan, kecerdasan buatan, keamanan siber, dan analisis data. Selain itu, Saudi juga telah melakukan penjualan pupuk fosfat kurang dari enam juta ton dengan nilai sebesar 10 miliar riyal Saudi. 

"Termasuk juga penjualan amonia, sehingga ada 14 miliar riyal Saudi terhadap produk domestik bruto lokal," kata Al-Mudaifer.

 

Sumber: argaam 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement