IHRAM.CO.ID, JEDDAH — Merryhan Al-Baz telah membongkar mobil dan memanjakan rasa penasarannya pada dunia kendaraan sejak berusia 13 tahun. Kecintaannya pada dunia motor dan mesin ini menurun dari ayahnya yang merupakan seorang mekanik.
“Ayah saya menyukai mekanik, dia memiliki mobil tua yang dia coba perbaiki dan dioperasikan kembali, dan saya adalah satu-satunya orang yang duduk di sebelahnya untuk melihat bagaimana dia melakukannya,” ujar Merryhan Al-Bazi dilansir dari Arab News, Sabtu (12/1).
Warisan ayahnya membawa Merryhan Al-Bazi (30) ikut berpartisipasi dalam Diriyah E-Prix 2022 sebagai marshal pemulihan bulan lalu. Dia menjadi pengemudi derek wanita pertama di dunia dalam kompetisi balap.
“Tidak ada yang pernah mengira seorang wanita bisa memasuki bidang ini, dunia mekanik adalah karier yang didominasi pria. Untungnya, di rumah saya, ibu dan ayah saya selalu mendukung setiap bakat, ide, atau apa pun yang ingin Anda lakukan,” kata Al-Baz.
Tumbuh dengan waktu berkualitas seperti ini membantunya mendapatkan pengalaman dan memperluas pengetahuannya tentang mekanik mobil.
Di mana pun ada pameran atau balapan mobil, Al-Baz memastikan untuk hadir.
"Saya mencintai mobil sepanjang hidup saya, saya memiliki pengalaman dalam balap dan drifting juga," katanya.
Al-Baz menambahkan bahwa setelah larangan mengemudi wanita dicabut pada Juni 2018, banyak peluang terkait kendaraan bermotor terbuka bagi wanita di Kerajaan, dari menjadi instruktur mengemudi hingga pembalap dan mekanik.
“Ini membantu saya mencapai impian saya menjadi mekanik,” katanya. “Sungguh perasaan yang luar biasa untuk berjalan di jalan dan membuat orang tahu siapa saya dan menyapa saya, mendorong saya dan bahkan belajar dari saya,” sambungnya.
Al-Baz menjelaskan bahwa ada empat tipe marshal di E-Prix yaitu api, pemulihan, bendera, dan trackside. Di lapangan, pihak berwenang melihat kemampuannya dan menugaskannya untuk bergabung dengan tim marshal pemulihan.
Petugas pemulihan harus segera membersihkan sirkuit setelah kecelakaan terjadi agar balapan dapat melanjutkan jalurnya.
“Menjadi marshal pemulihan dianggap sebagai pekerjaan yang sulit bagi wanita, saya adalah seorang pengemudi derek yang bertugas mengambil mobil setiap kali terjadi kecelakaan di sirkuit secepat mungkin,” katanya.
Al-Baz mencatat bahwa ini adalah pekerjaan yang sensitif terhadap waktu karena secara langsung mempengaruhi aliran balapan.
“Setiap kali ada kecelakaan, petugas pemulihan harus berada di lokasi sesegera mungkin karena kecelakaan menunda balapan dan kami harus bertindak cepat. Waktu mobil menyebabkan blok jalan mengambil waktu dari pembalap lain,” jelasnya.
Al-Baz adalah seorang mekanik otodidak, dengan latar belakang pendidikannya yang sangat berbeda dari jalur kariernya. “Saya sebenarnya belajar psikologi dan media di Lebanon, tetapi saya melihat diri saya di dunia mobil,” katanya.
Al-Baz mendaftar di sebuah institut di Jeddah untuk menerima sertifikat untuk mengejar karirnya secara lebih resmi. Reputasi otodidaknya membuatnya mendapatkan posisi sebagai instruktur juga, dan dia berharap dapat membuka bengkel mobil sendiri dalam waktu dekat.
Sumber: arabnews