IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Potensi kenaikan biaya haji tahun ini tidak dapat terhindarkan. Hal ini disampaikan oleh Ketua Panitia Kerja (panja) Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) 1443 H / 2022 M, Ace Hasan Syadzily.
"Potensi kenaikan tidak terhindarkan, kita tahu biaya perjalanan umroh ada kenaikan, haji akan mengalami kenaikan. Jumlahnya masih dibahas dengan Kemenag (Kementerian Agama) dengan Panja DPR RI," kata Ace pada Senin (14/2).
Ace mengatakan, Panja harus mempersiapkan kemungkinan jika pemerintah Saudi memberikan kesempatan kepada bangsa Indonesia untuk memberangkatkan calon jamaah haji. Panja disebut membuat berbagai skenario dan skema perjalanan yang selama ini diterapkan pemerintah Saudi.
"Asumsinya kalau proses persiapan haji secara normal, seharusnya normal 5 Juni sudah berangkat. Menarik garis itu, kami harus mempersiapkan terutama biaya perjalanan ibadah haji tahun ini," ucap Ace.
Ace melanjutkan, panja akan menetukan biaya haji yang harus dibayar dan biaya yang berasal dari dana optimalisasi haji yang dikelola Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH). Kemudian juga disesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19 yang masih melanda dunia.
"Pertama menyediakan alat-alat pencegah kesehatan, masker, karantina, PCR, Swab, bagi para calon sebelum dan kepulangan. Semua kami bahas jika kemungkinan diberikan, sudah siap memberangkatkan calon jamaah haji," kata dia.
Ace mengatakan, biaya perjalanan akan diumumkan apabila ada kepastian keberangkatan haji. "Mudah-mudahan ada ruang bagi calon jamaah haji untuk pelunasan BPIH," kata dia.