IHRAM.CO.ID, SURABAYA -- Masyarakat Indonesia diminta tidak perlu khawatir terkait peningkatan ketegangan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina. Pakar kebijakan luar negeri Universitas Airlangga (Unair) I Gede Wahyu Wicaksana berpendapat, konflik yang terjadi antara kedua negara merupakan konflik kecil.
Ia meyakini, Rusia dan Ukraina akan bisa menyelesaikan permasalahan teraebut lewat jalur diplomasi. "Kedua negara itu memiliki tradisi diplomatiknya sendiri, mengingat keduanya masih berada dalam bangsa yang sama yakni Bangsa Slavik,” kata dia, Rabu (16/2/2022).
Wahyu menyebut, Indonesia juga tidak perlu ikut campur akan permasalahan tersebut. Apalagi, konflik kedua negara tidak akan ada dampak khusus bagi Indonesia. Bahkan, kata dia, Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pun juga tidak perlu ikut andil dalam penyelesaian konflik keduanya.
Meskipun tergolong konflik kecil, namun perlu diketahui pula latar belakang permasalahan kedua negara tersebut. Menurut Wahyu, setidaknya ada tiga persoalan yang menyebabkan terjadinya konflik antara Rusia dan Ukraina.
Persoalan pertama, berkaitan dengan konflik wilayah atau teritorial. Ketika Uni Soviet masih eksis dulu, Rusia mengambil sebagian wilayah dari Ukraina. Ketika Uni Soviet runtuh, Ukraina mengambil lagi wilayahnya dari Rusia.
"Dan saat ini Presiden Rusia, Vladimir Putin, ingin mengambil Ukraina kembali,” ujarnya.