IHRAM.CO.ID,MAKKAH -- Di tengah suasana emosional yang dipenuhi dengan suka cita dan air mata, jamaah kembali ke halaman Masjidil Haram di Makkah setelah otoritas Saudi mengumumkan pencabutan tindakan pencegahan Covid-19 dan kembali normal di Kerajaan.
Dilansir dari laman Arab News pada Selasa (8/3), Kepresidenan Umum Masjidil Haram dan Masjid Nabawi telah mengaktifkan kembali rencana operasionalnya untuk ibadah berkapasitas penuh, dengan tim lapangannya menghapus stiker jarak sosial. Jamaah berdiri bahu-membahu dalam adegan spiritual setelah berakhirnya langkah-langkah jarak sosial untuk sholat dan tawaf.
Persiapan yang dilakukan oleh Kepresidenan Umum Masjidil Haram dan Masjid Nabawi ini dilakukan menjelang bulan suci Ramadhan. Kepresidenan akan menguraikan rencana operasional untuk acara keagamaan tersebut.
Menjelang pencabutan tindakan pencegahan, Sheikh Abdul Rahman Al-Sudais, presiden umum Urusan Dua Masjid Suci, menegaskan bahwa kepresidenan akan mengembangkan rencana baru yang akan meningkatkan layanan bagi pengunjung Dua Masjid Suci dan jamaah umroh.
Juru bicara Kepresidenan Umum Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Hani bin Hosni Haidar mengatakan, bahwa rencana operasional kepresidenan akan berlaku di Dua Masjid Suci untuk musim Ramadhan mendatang.
Rencana tersebut akan diumumkan pada 21 Maret dalam konferensi pers di hadapan Presiden Jenderal Sheikh Abdul Rahman Al-Sudais, di mana ia akan membahas fitur-fitur paling menonjol dari rencana operasional tersebut.
Haidar mengatakan, semua prosedur dan layanan yang terhenti selama pandemi telah kembali normal. Ini termasuk mengangkat poster dan membatalkan jarak sosial antar jamaah.
Selain itu, wadah air Zamzam akan ditempatkan kembali di seluruh Dua Masjid Suci, layanan kendaraan listrik dan kursi roda manual akan dilanjutkan, dan pintu Dua Masjid Suci telah dibuka untuk menerima pengunjung dalam kapasitas penuh.
Haidar mengatakan, bahwa kuliah telah dilanjutkan, menambahkan bahwa jadwal akan dipublikasikan di situs web kepresidenan. Haider menekankan perlunya pengunjung untuk bekerja sama dengan pekerja kepresidenan dengan mengikuti prosedur yang berlaku selama perjalanan mereka ke Masjidil Haram untuk sholat atau melakukan umrah. Dia menambahkan bahwa pengunjung masih perlu memakai masker.