Kamis 10 Mar 2022 21:04 WIB

Arab Saudi Longgarkan Prokes, Sapuhi: Tanda Positif Haji untuk Jamaah Luar Negeri?  

Pelonggaran prokes di Arab Saudi isyaratkan pelaksanaan haji untuk jamaah mancanegara

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Nashih Nashrullah
Ketua Umum Serikat Penyelenggara Haji dan Umroh Indonesia (Sapuhi) Syam Resfiadi, menyatakan elonggaran prokes di Arab Saudi isyaratkan pelaksanaan haji untuk jamaah mancanegara
Foto: Republika TV/Fian Firatmaja
Ketua Umum Serikat Penyelenggara Haji dan Umroh Indonesia (Sapuhi) Syam Resfiadi, menyatakan elonggaran prokes di Arab Saudi isyaratkan pelaksanaan haji untuk jamaah mancanegara

IHRAM.CO.ID, JAKARTA— Kerajaan Arab Saudi telah mencabut sebagian besar aturan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 termasuk jarak sosial di ruang publik dan karantina bagi wisatawan yang telah divaksinasi. Kebijakan ini juga dinilai sebagai pertanda baik untuk gelaran ibadah haji, terutama bagi jamaah Indonesia pada tahun ini. 

Ketua Umum Serikat Penyelenggara Umrah dan Haji (Sapuhi), Syam Resfiadi, menyebut kebijakan ini sebagai tanda-tanda positif untuk penyelenggaraan ibadah haji 2022 untuk haji mancanegara. Pelonggaran aturan Covid-19 menjadi kabar baik bagi calon jamaah haji, setelah beberapa tahun ini tertunda.  

Baca Juga

"Pada dasarnya haji ada, dengan tanda-tanda yang positif. Bukan hanya dikurangi (prokes) tapi juga hilang di Arab Saudi. Di Indonesia juga sudah mulai dihilangkan, tinggal satu hari saja pada saat kedatangan (karantina) karena harus menunggu hasil PCR," jelasnya kepada Republika.co.id, Kamis (10/3/2022). 

Syam Resfiadi juga menjelaskan terkait kemungkinan naiknya ongkos naik haji (ONH) pada ibadah haji 2022 karena pelonggaran prokes. Dia menjelaskan, sebenarnya tidak ada kaitan langsung aturan baru ini dengan ongkos haji.  

"Dikarenakan bahwa persiapan untuk menuju kondisi normal itu juga perlu biaya, sehingga tanpa prokes pun bisa terjadi harga itu tidak sesuai dengan kondisi normal. Bisa naik, bisa juga turun tergantung dari bagaimana pihak stakeholder dari haji ini memberikan pelayanannya seperti apa, sama atau tidak," tuturnya. 

"Jika sama bahkan meningkat, tentunya harga akan bertambah tapi kalau tidak sama ya, tentunya pelayanan atau servis tidak akan sesuai dengan harapan," tambahnya.  

Dia justru mengkhawatirkan dampak dari perang Rusia-Ukraina kepada harga bahan bakar pesawat, yang menurutnya paling berpotensi membuat ongkos haji bertambah. Kenaikan harga bahan bakar pesawat sedikit saja disebutnya bisa mempengaruhi ongkos haji.  

Kenaikan ongkos haji juga bergantung kepada ketersediaan pesawat untuk menampung jamaah haji. Sehingga kesiapan maskapai jelang penyelenggaraan ibadah haji juga menjadi salah satu penentu ongkos haji.  

"Semoga semua bisa mendapat yang luar biasa dari Allah subhanahu wa Ta'ala agar kita bisa menyelenggarakan ibadah umroh yang sednag berjalan dan ibadah haji yang Allah izinkan dan kehendaki," jelasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement