IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Naiknya Abdulmecid ke kekhalifahan terjadi sebagai akibat dari kehancuran Kekaisaran Ottoman pasca-Perang Dunia Pertama.
Setelah kekalahan Utsmaniyah dan ancaman kekuatan kekaisaran yang menghancurkan tanah air tradisional Turki di Anatolia dan Balkan, sang pangeran menjanjikan dukungannya kepada Mustafa Kemal Ataturk dan pemerintahannya di Ankara.
Meningkatnya semangat republik menyebabkan penghapusan kesultanan Ottoman, akhir monarki dan pengasingan sepupu Abdulmecid, Sultan Mehmed Vahideddin (Mehmet VI).
Yang tersisa adalah jabatan khalifah yang sekarang dipilih secara seremonial, yang akan dipilih oleh para deputi Majelis Nasional Agung dan akan menjadi peran seremonial semata.
Dalam konteks inilah Abdulmecid terpilih sebagai khalifah, pemimpin politik Muslim Sunni terakhir yang diakui di seluruh dunia.
Meskipun menjadi khalifah hanya dalam nama dari November 1922, Abdulmecid akan memamerkan kekuatan simbolis kantornya, menunggang kuda putihnya di jalan-jalan Istanbul dalam tampilan menantang supremasi bersejarah Ottoman.