Senin 21 Mar 2022 14:00 WIB

Abdulmecid II, Sultan Utsmaniyah Terakhir (III-Habis)

Di pengasingan, Abdulmecid terus menjalin kontak dengan Dunia Islam

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Lukisan Ottoman
Foto:

Kontras ini paling baik direpresentasikan dalam lukisan harem telanjangnya, yang tidak seperti penggambaran fantasi seniman barat, menghadirkan kehidupan keluarga yang tenang, menurut Olcer.

Mengatasi keterkejutan konservatif dan penemuan karya telanjang, Olcer menjelaskan bahwa itu sama sekali bukan fokus utama seni Abdulmecid.

"Sejauh yang kami tahu, dia hanya memiliki dua lukisan telanjang: Women in the Courtyard dan Roses of May," kata Olcer.

"Yang pertama lebih seperti etude, sedangkan yang kedua adalah versi salinan dari tablo Charles Chaplin, yang dulu (ditampilkan) di dinding Istana Dolmabahce. Jadi, kita sama sekali tidak bisa menyebutnya pelukis telanjang."

Perdebatan seperti itu membayangi sisa karya sang pangeran, tambah Olcer.

Di pengasingan, Abdulmecid mengambil fotografi, mengambil gambar dari seluruh benua sambil mempertahankan hubungannya dengan komunitas Muslim, terutama dengan mereka yang tinggal di anak benua India.

Pada tahun-tahun pertama pengasingannya, ia juga menghubungi Muslim India yang sangat menentang penghapusan kekhalifahan, termasuk Aga Khan yang simpatik.

Kesehatan Abdulmecid mulai menurun setelah pecahnya Perang Dunia Kedua, memaksanya pindah ke ibu kota Prancis, di mana ia akan meninggal pada tahun 1944. 

 

Permintaan untuk menguburkan pangeran di Istanbul ditolak oleh pemerintah republik dan setelah sepuluh hari di kamar mayat Masjid Agung Paris, khalifah Islam terakhir dimakamkan di Madinah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement