Pada Selasa (22/3) malam, juru bicara Kementerian Pendidikan merilis video ucapan selamat kepada semua siswa atas kembalinya mereka ke kelas. Namun pada Rabu, Kementerian Pendidikan mengatakan, sekolah untuk anak perempuan akan ditutup sampai ada rencana yang disusun sesuai dengan hukum Islam dan budaya Afghanistan.
"Kami memberi tahu semua sekolah menengah perempuan dan sekolah-sekolah yang memiliki siswa perempuan di atas kelas enam bahwa, mereka libur sampai pemberitahuan berikutnya," kata pernnyataan Kementerian Pendidikan.
Juru bicara Kementerian Pendidikan tidak memberikan komentar. Sementara seorang sumber Taliban mengkonfirmasi kepada Reuters bahwa, sekolah untuk anak perempuan di Kabul akan ditutup untuk saat ini, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
"Mendengar laporan yang meresahkan bahwa siswi di atas kelas enam tidak akan kembali ke sekolah oleh pihak berwenang, jika benar, apa alasannya?" kata kepala misi PBB untuk AFghanistan (UNAMA), Deborah Lyons dalam cicitannya di Twitter.