IHRAM.CO.ID, ANKARA -- Dunia Islam perlu menyerukan upaya bersama untuk melindungi hak-hak umat Islam di seluruh dunia. “Ini adalah perang, teror, rasa sakit, dan penderitaan yang muncul dari pendudukan Yerusalem selama tujuh dekade,” kata Menteri luar negeri Turki Mevlut Cavusoglu dilansir dari Yenisafak, Rabu (23/3).
Dia juga mengatakan Muslim Turki di Siprus telah ditolak hak-hak fundamentalnya selama lima dekade, serta saudara dan saudari Muslim di Kashmir yang dikelola India. Ia juga menggambarkan penderitaan Muslim Uyghur di provinsi Xinjiang China yang dianiaya dan berharap agar mereka tidak dibiarkan menderita sendirian.
"Di China, orang Turki Uyghur dan Muslim lainnya mengalami kesulitan dalam melindungi identitas dan hak budaya mereka," katanya.
Mengutip sabda Nabi Muhammad yang menyerukan persatuan di antara umat Islam, dia mengatakan penderitaan Muslim Uyghur dan Muslim Turki di Siprus tidak boleh diabaikan hanya karena "Anda memiliki hubungan baik dengan negara itu," referensi terselubung untuk hubungan baik antara Cina dan beberapa negara Muslim, termasuk Pakistan.
"Kami tidak ingin Anda merusak hubungan Anda dengan negara itu. Tetapi Anda harus menggunakan hubungan baik ini untuk memperbaiki situasi di mana komunitas Uyghur hidup," tegasnya.
Cavusoglu juga menyebutkan larangan jilbab baru-baru ini di beberapa negara bagian India. Ia sangat menyesalkan bahwa wanita Muslim tidak diberi haknya untuk menutupi kepala mereka.