IHRAM.CO.ID, DOHA – Jamaah umroh asal Qatar telah meningkat secara signifikan. Bahkan, jumlahnya hampir kembali ke tingkat pra-pandemi.
Wisatawan yang tiba di Arab Saudi diketahui tidak lagi harus menunjukkan bukti vaksinasi terhadap Covid-19. Mereka juga tidak perlu menjalani tes PCR sebelum keberangkatan maupun melakukan karantina saat tiba.
"Sekarang adalah periode yang sibuk, karena orang-orang kembali bepergian ke luar negeri. Sebagian besar mereka menuju ke Makkah untuk umroh,” ucap pakar industri dan Manajer Operasi Happy Journey Travels, Irfan Omer, dikutip di The Peninsula, Ahad (10/4/222).
Dia menyebut, saat ini lebih banyak orang pergi ke Arab Saudi karena negara tersebut telah menghapus semua pembatasan.
Maskapai penerbangan Qatar Airways juga disampaikan telah meningkatkan konsistensi penerbangan, menjadi tiga hingga empat penerbangan setiap hari dengan kapasitas penuh.
Dia menambahkan, meski terjadi kenaikan permintaan umroh, hal ini juga mempersulit pemesanan hotel di Makkah untuk calon jamaah.
"Tahun lalu, orang tidak bisa pergi ke mana pun dan umroh sebagian besar ditutup, tetapi permintaan hampir normal mengingat masa pra-pandemi. Sekarang hotel sulit dipesan untuk mereka yang akan umroh, bahkan kadang-kadang bahkan tidak tersedia,” kata Omer.
Bulan lalu, Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi mengumumkan umat Muslim tidak lagi harus memesan slot shalat di dua Masjid Suci secara daring.
Meski demikian, jamaah yang ingin menunaikan umroh di Makkah atau shalat di Masjid Nabawi Madinah, harus memesan melalui aplikasi Eatmarna atau Tawakkalna.
Pihak berwenang Saudi sebelumnya juga telah mengungkapkan izin umroh untuk Ramadhan akan tersedia melalui aplikasi Eatmarna dan Tawakkalna.
Baca juga: Calon Presiden Prancis Marine Le Pen Bersumpah akan Larang Jilbab Jika Terpilih
Ibadah umroh adalah ziarah ke situs paling suci Islam di Makkah, yang dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun. Hal ini berbeda dengan haji yang dilaksanakan sekali dalam setahun.
"Kami memahami betapa sulitnya bagi umat Islam seluruh dunia melakukan umroh selama pandemi. Kami senang dapat menyambut kembali 25 persen populasi dunia yang menganut agama Islam dan bagi mereka ziarah ke Masjidil Haram di Makkah adalah impian seumur hidup,” ucap Menteri Haji dan Umroh Saudi, H E Tawfiq Al Rabiah, sebelumnya dalam keterangan pers.
Meski tingkatan pelaksanaan umroh lebih rendah dari haji, namun hal ini sangat dianjurkan. Salah satu calon jamaah umroh, Abubakar, menyebut menjalankannya selama Ramadhan mendapat lebih banyak berkah.
Sumber: thepeninsulaqatar