IHRAM.CO.ID, RIYADH — Arab Saudi sepanjang tahun terus kedatangan jamaah umroh maupun jamaah haji dari seluruh dunia. Perbedaan bahasa kerap menjadi permasalahan di antara para jamaah ketika harus bertanya ataupun hendak meminta tolong petugas di Masjidil Harom.
Kerajaan terus berinovasi untuk memperbaiki layanan dan fasilitas bagi para jamaah. Kerajaan kini telah menyediakan layar digital multi-bahasa yang dipasang di dalam Masjidil Haram.
Dilansir dari Saudi Gazette, Rabu (13/4), sebanyak 82 layar digital multi-bahasa telah dipasang di dalam Masjidil Haram dan halamannya untuk menampilkan konten direktif dan indikatif.
Di mana di dalamnya ditambahkan dengan simbol yang disetujui secara global untuk memfasilitasi penyampaian informasi secara visual kepada penerima manfaat.
Konten akan terus diperbarui sesuai dengan rencana operasional yang disetujui, di bawah pengawasan terus-menerus untuk mengatasi setiap komentar teknis.
Layar digital multi-bahasa ini akan beroperasi sepanjang waktu dan menyajikan konten yang menunjukkan situs paling penting di dalam Masjidil Haram. Seperti trek mataf (perputaran di sekitar Kabah) dan sai (perjalanan antara dua gunung Safa dan Marwa).
Pada layar digital tersebut, juga akan ditampilkan hadits-hadits Nabi Muhammad SAW dan doa-doa yang bisa dibaca di awal dan akhir perjalanan. Konten untuk mendidik pengunjung tentang aspek kesehatan dan keamanan dan pengetahuan juga akan ditampilkan di layar.
Sementara itu Administrasi Penerjemahan Teknis di Kepresidenan Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci memaksimalkan potensi dengan menerjemahkan khutbah Jumat di Masjidil Haram ke dalam bahasa internasional.
Dilansir dari laman Riyadh Daily pada Kamis (14/4), Hal ini untuk mewujudkan beberapa tujuan, termasuk memanfaatkan outlet media dan telekomunikasi dan sarana teknologi modern, menyebarkan ajaran dan nilai-nilai Islam, dengan cara yang berkontribusi untuk mengimbangi tujuan strategis Kepresidenan Dua Masjid Suci.
Direktur Administrasi Fadi Hijazi mengatakan, terkait yang dicita-citakan pemerintah sesuai dengan target presiden dalam melayani pengunjung Masjidil Haram.
Sementara itu, Wakil Sekretaris pemerintahan, Ali Basakran, mengatakan bahwa upaya yang dilakukan berhasil sepanjang 10 hari pertama bulan suci Ramadhan.
Di samping itu, Presiden Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Sheikh Dr Abdulrahman bin Abdulaziz Al-Sudais, mengumumkan keberhasilan rencana departemennya menyediakan layanan yang beragam bagi jamaah selama sepuluh hari pertama bulan suci Ramadhan yang diberkati.
Dia menekankan Dua Masjid Suci telah menyaksikan lompatan kualitatif dalam tingkat layanan jamaah dan pengunjungnya, serta masalah teknis. Peningkatan ini sangat berkontribusi untuk membantu jamaah melakukan ritual umrah dengan mudah dan nyaman.
Sumber: saudigazette