Kamis 21 Apr 2022 15:12 WIB

Akhirnya, Israel Larang Warganya Datangi Al Aqsa Hingga Akhir Ramadhan

Israel menyebut akan membiarkan Masjid Al Aqsa terbuka hanya untuk Muslim.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Sejumlah massa dari lembaga kemanusiaan Aqsa Working Group (AWG) membentangkan spanduk dan poster saat aksi Bela Al-Aqsa di depan Kedutaan Besar Amerika, Jakarta, Rabu (20/4/2022). Mereka meminta Amerika bersama negara barat turut serta mengutuk dan memberikan sanksi terhadap tindakan aparat keamanan Israel yang melakukan penyerangan terhadap umat muslim saat beribadah Ramadhan di Masjid Al-Aqsa, Yerusalem Timur. Akhirnya, Israel Larang Warganya Datangi Al Aqsa Hingga Akhir Ramadhan
Foto:

Bennett kemudian menerima rekomendasi dari kepala keamanan untuk menghentikan anggota parlemen yang blak-blakan memasuki Gerbang Damaskus. “Saya tidak berniat membiarkan politik kecil membahayakan nyawa manusia. Saya tidak akan membiarkan provokasi politik oleh Ben Gvir membahayakan tentara IDF (tentara Israel) dan petugas polisi Israel, dan membuat tugas mereka yang sudah berat menjadi lebih berat,” kata Bennett.

Sebagai tanggapan, Ben-Gvir mengatakan, “Keamanan pemerintah koalisi bukanlah keamanan negara. Polisi, di bawah arahan menteri keamanan dalam negeri sayap kiri, berusaha dengan segala cara untuk mencegah orang Yahudi berjalan di 'ibu kota Israel' dengan bendera Israel. Tanggapan kami terhadap musuh kami adalah bahwa kami akan tiba hari ini dan kami akan mengibarkan bendera Israel dengan bangga.”

Direktur Masjid Al-Aqsa Sheikh Omar Al-Kiswani mengatakan kepada Arab News bahwa Lembaga Wakaf Islam sebelumnya telah meminta otoritas Israel menghentikan kunjungan kelompok ekstremis Yahudi dari 16 April hingga akhir Ramadhan, tetapi tidak ada tanggapan dari pemerintah.

Raja Abdullah dari Yordania memimpin upaya intensif minggu ini untuk menjamin kebebasan beribadah di Al Aqsa, terutama selama Ramadhan, dan untuk menghentikan agresi Israel terhadap jamaah. Sebelumnya, ada lebih dari 1.100 pemukim menyerbu masjid pekan lalu, memicu protes kekerasan dan bentrokan dengan polisi Israel, yang menembakkan peluru karet untuk membubarkan pengunjuk rasa. Menjelang berakhirnya hari raya Yahudi, sejumlah besar Yahudi radikal menuju ke Gerbang Maghrabi, mencoba memasuki masjid, seperti yang ditunjukkan dalam video yang disiarkan oleh aktivis Israel.

 

Hussein Al-Sheikh, anggota komite eksekutif PLO, mengatakan status quo bersejarah memberikan tanggung jawab Wakaf Islam untuk mengatur, memelihara, merekonstruksi dan mengawasi pengunjung ke halaman Al Aqsa. Kontrol polisi, serta menentukan jumlah dan usia jamaah, merupakan pelanggaran mencolok terhadap status quo dan upaya untuk membagi Al Aqsa antara orang Yahudi dan Muslim. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement